Berikut ini adalah sebuah Hadits dari Rasulullah saw:
Dari Abu Malik Al_harits Bin Ashim Al as'ariy ra.. ia berkata: Rasulullah saw bersabda: "Suci adalah sebagian dari iman, membaca alhamdulillah dapat memenuhi timbangan, Subhanallah dan Alhamdulillah dapat memenuhi semua yang ada diantara langit dan bumi, salat adalah cahaya, sedekah itu adalah bukti iman, sabar adalah pelita dan AlQuran untuk berhujjah terhadap yang kamu sukai ataupun terhadap yang tidak kamu sukai. Semua orang pada waktu pagi menjual dirinya, kemudian ada yang membebaskan dirinya dan ada pula yang membinasakan dirinya. (HR. Muslim).
- Suci (termasuk didalamnya kebersihan) itu Syathru Iman (kata شطر bermakna setengah/separoh/bagian). Jadi kesucian adalah bagian dari keimanan. Orang yang beriman diwajibkan untuk shalat sehari lima kali. Sedangkan salah satu syarat sah shalat adalah dalam keadaan suci baik badan, pakaian maupun tempat. Sehingga seharusnya orang mukmin adalah orang yang begitu baiknya menjaga kebersihan badan badan lingkungan.
- Mengucapkan Alhamdulillah merupakan wujud dari rasa syukur. Dengan banyak bersyukur akan dilipat gandakan pahala sehingga dapat memenuhi timbangan(amal).
- Subhanallah dan Alhamdulillah, keduanya merupakan bentuk pengagungan kepada sang Pencipta, dimana apa saja yang ada di langit dan dibumi seluruhnya bertasbih (mensucikan) asma allah.
- Shalat itu dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. sehingga dengan shalat akan menjadi cahaya penuntun bagi orang yang beriman, yang shalatnya khusuk.
- Sedekah adalah wujud nyata dari keimanan. Orang yang beriman meyakini bahwa sebagian dari harta yang ada ditangannya, ada bagian dari harta orang lain, sehingga bagian itu harus disedekahkan.
- Sabar itu menjadi pelita yaitu cahaya yang terang benderang dalam melewati kehidupan yang penuh kegelapan. "Jadikan Sabar dan Shalat sebagai penolong".
- Al-Qur`an itu adalah menjadi landasan dalam segala hal.
- Setiap manusia itu menjual dirinya (berusaha untuk memenuhi segala tuntutan dunia). Namun hanya orang-orang yang beriman saja yang dapat membebaskan dirinya dari kehidupan yang sementara ini (tidak terpancang pada dunia), sehingga tidak terjebak pada dunia. Dunia dijadikan tempat untuk mencari bekal untuk kehidupan Akherat.
Add Comments