Komentar Terpilih Tentang Demokrasi atau Khilafah

Advertisemen
Berikut ini adalah komentar plihan islamwiki yang diambil dari website politikana.com dalam tulisan Demokrasi atau khilafah

sufehmi 0 0 Minggu, 12 April 2009 11:15
krisnov - pernah juga lho khilafah / masa raja Islam, namun banyak kekacauan terjadi didalamnya. Ulama pun bisa dibunuhi tanpa segan.

Mungkin ini sebabnya Nabi Muhammad saw tidak mewasiatkan / menyuruh kita untuk memilih sistim politik tertentu. Karena sistim itu tidak penting -- yang penting itu adalah umat (SDM / rakyat) nya.

Ketika rakyat / umat itu sudah tercerahkan, maka sistim negara apapun tidak akan bisa menindas mereka.
Monarki, khilafah, tirani, republik, dst.

Karena itu kata-kata terakhir pada akhir hayat Nabi Muhammad saw adalah "Ummatii, ummatii" : Umatku, umatku.

Inilah silver bullet kita. Bukan khilafah.




Kopral Bambang 0 0 Minggu, 12 April 2009 11:17
@ sufehmi

------------------------------------- ---

Mungkin ini sebabnya Nabi Muhammad saw tidak mewasiatkan / menyuruh kita untuk memilih sistim politik tertentu. Karena sistim itu tidak penting -- yang penting itu adalah umat (SDM / rakyat) nya.

Ketika rakyat / umat itu sudah tercerahkan, maka sistim negara apapun tidak akan bisa menindas mereka.
Monarki, khilafah, tirani, republik, dst.

----------------------------------------




GaraMata 0 0 Minggu, 12 April 2009 11:33sufehmi

Kalo saya malah lebih ekstrim mas, khilafah menurut saya cuma dimasa Nabi Muhammad saja. Tapi apa daya, berhubung pendukung khilafah menyebut dalam argumen mereka bahwa sistem khilafah berhasil dalam 13 abad, mau nggak mau peristiwa karbala terjadi dalam sistem khilafah.



sufehmi :
"...Karena itu kata-kata terakhir pada akhir hayat Nabi Muhammad saw adalah "Ummatii, ummatii" : Umatku, umatku.

Inilah silver bullet kita. Bukan khilafah. ..."

---------------------------------------- ------------------

Saya kirim paypal 2 cent gimana : D, om ??
Ini persis kata Ustadz saya di Aceh dulu..PERSIS.!! Rasul saja sangat intens mengigatkan soal Umat,.. bukan soal hukum Islam!!

Karena memang disanalah letaknya,..
jika semua orang disini berbusa2 bicara Islam lah yang beridologi dan benar untuk semua/ universal dan lalala...
saya jadi melihat tidak jauh beda dengan politikus yang kemarin kampanye,...

tapi dimana letak umat/warga negara dalam kampanye mereka? apalagi setelah Pemilu selesai sekarang?

Come on guys,...
apa permasalahan utama umat ini,... UMAT MANUSIA!


rukia 0 0 Senin, 13 April 2009 10:02
Sistem khilafah mungkin bisa menjadi sistem alternatif nantinya (masa depan nggak ada yang tahu kan) dan setahu saya pada sistem khilafah, berbedaan itu didukung (agama khususnya) namun tidak mendukung adanya persamaan agama (semua agama benar). Dan jika ingin menerapkan sistem khilafah di Indonesia sepertinya sulit tapi bukan berarti tidak mungkin, karena khilafah sendiri nggak bisa "mak jleg" berdiri begitu saja, banyak syarat yang harus dipenuhi. syarat utama yang harus dipenuhi yang saya tahu adalah aqidah dari umat Islam itu sendiri. Selama aqidah umat Islam masih "acakadut" khilafah tidak akan berdiri. Oya ada satu hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad bin Hanbal tentang khilafah dan hadist ini termasuk hadist Mutawatir dari an-Nu'man bin Basyir berkata : "kami kemudian duduk di masjid bersama Rasulullah SAW, lalu datanglah Abu Tsa'labah al-Khasyani dan bertanya :"Wahai Basyir bin sa'ad, apakah kamu masih hafal hadist Rasulullah tentang para pemimpin?" Hudzayfah menjawab : "Saya hafal khutbah Rasulullah" kemudian berkata :"Rasulullah bersabda : Di tengah kamu terdapat jaman kenabian atas ijin Allah, ia tetap ada. Setelah itu Dia akan mencabutnya, jika Dia benar-benar hendak mencabutnya. Setelah itu akan ada khilafah yang mengikuti tuntunan kenabian, ia juga ada dan atas seijin Allah ia tetap ada. Setelah itu, Dia mencabutnya, jika Dia benar-benar hendak mencabutnya. Kemudian akan ada kerajaan yang zalim, ia juga ada dan atas seijin Allah ia tetap ada. Setelah itu, Dia mencabutnya, jika Dia benar-benar hendak mencabutnya. Kemudia ada kerajaan diktator, ia juga ada dan atas seijin Allah ia tetap ada. Setelah itu Dia mencabutnya, jika Dia benar-benar hendak mencabutnya. Kemudian akan ada khilafah yang mengikuti tuntunan kenabian. Setelah itu, Rasulullah diam"

jadi menurut hadist khilafah akan berdiri kembali suatu saat nanti, setelah aqidah umat Islam benar-benar telah baik. so just wait and see ; ) dan kalau umat Islam yang benar-benar ingin khilafah berdiri, ayo sama-sama kita perbaiki aqidah kita.


Syarif 0 0 Rabu, 15 April 2009 10:59
assalamualiaikum wrwb, ikut nimbrung ah hehe..
kayaknya yang pegang keyboard uda pade mau ngebanting keyboardnya : D

menurut saya sih nggak papa di pimpin sama orang Islam, yang penting kan Rakyat sejahtera

ya nggak?? : D

setuju nggak sejahtera??

nah sekarang gini setau saya klo khilafah tu menerapkan Syari'ah, Khilafah tanpa syariah berarti bukan khilafah,
setuju nggak misalnya syariah di terapkan?

selama ini mungkin orang banyak menganggap aturan Islam itu aturan yang keji, aturan yang kejam, sebagai contoh Qishas untuk org yang membunuh, maka apabila ada orang yang membunuh dg sengaja jiwa yang di haramkan untuk di bunuh maka hukumannya BUNUH PELAKUNYA!! jika aturan itu diterapkan orang akan membunuh orang mikir 1000x , orang tdak akan seenaknya membunuh orang lain seperti yang sekarang terjadi pembunuhan seolah menjadi hal yang biasa jd kebiasaan mingguan di negri ini, sekarang saya tanya anda yang tak setuju dg Syariah dan Khilafah, !!
apakah anda setuju jika angka pembunuhan menurun drastis??
apakah anda merasa tidak siap jika salah seorang dari keluarga anda belum terbunuh oleh org lain?
apakah anda merasa belum siap jika keadaan lingkungan anda semakin damai??
silahkan di jawab!

nah kemudian hukum Islam yang di anggap kejam lagi adalah hukuman bagi pencuri yang telah mencapai nishof(batasan u/ di hukum) Yakni POTONG TANGAN,
jika itu di terapkan, orang akan mencuri mikir 100x, bgmn berani mencuri, klo mencuri aja dipotong tangannya? dg demikian maka tindak angka pencurian pasti akan menurun drastis. sekarang pertanyaan bagi anda orang 2 yang

tak setuju dg syariah Islam dan Khilafah?,

apakah anda merasa belum siap jika rumah anda belum di curi atau di rampok??
apakah anda merasa belum siap jika nagka pencurian di lingkungan anda menurun drastis?

yang ketiga hukum Islam yang di anggap kejam lagi adalah Hukum para pelaku Zina Muhkson(pelaku sina yang sudah memiliki Istri/suami) maka hukumannya Di RAJAM sampai mati di perlihatkan di muka umum, sedang pelaku zina ghoiru mukhson (yang belum nikah) di dera 100x

jika itu di terapkan orang akan zina mikir puluhan kali, maka dg itu freeseks akan menurun(bahkan tidak ada), prostitusi akan menurun, lokalisasi akan di tutup,
pertanyaannya,
apakah anda merasa belum siap jika suami atau istri anda tidak selingkuh?
apakah anda merasa belum siap jika anak anda belum d perkosa,
apakah anda merasa belum siap jika freeseks salah 1 yang mengakibatkan penyakit konon tak ada obatnya(AIDS) menurun?

jangan di anggap bahwa RAJAM dan DERA adalah satu satunya syariat Islam! di dalam Islam d kenal Pernikahan yang menghalalkan hubungan yang tadinya haram menjadi halal bahkan berpahala, bagi laki2 yang tdk mampu membayar mahar(mas kawin) di bayar oleh negara, yang belum mendapat rumah di beri rumah, yang tdk mempunyai pekerjaan di beri pekerjaan oleh negara, masih kurang apa coba??? bahkan yang tidak puas 1 boleh POLIGAMI(bagi yang laki2 : D) kok masih melakukan Zina ?? kan kebangetan banget!!!!!!

klo anda tau masa kejayaan islam di bawah Kholifah Ummar Bin Abdul Aziz

setiap jumat para Khotib menanyakan kepada para jamaah

pertanyaan 1

adakah dari kalian yang belum mempunyai rumah? maka jika ada yang tunjuk jari negara akan mengasih rumah

pertanyaan ke 2

adakah dr kalian yang tak punya pekerjaan?

maka jika ada negara akan memberikan pekerjaan!1

kemudian pertanyaan ke 3

adakah dari kalian yang tidak kuat membayar mahar(mas kawin) untuk calon Istrinnya?

maka jika ada yang tunjuk jari negara akan membayarkannya!

di sini politik ana ada yang ngacung ato tunjuk jari?? : D

KLO mau demikian mari bersama2 jangan takut untuk menerima Syariah dan Khilafah : )

itu hanya sekelumit syariat Islam

contoh lain syariat Islam dalam mengelola sumber daya alam, sy akan mengutip sebuah hadist yang di riwayatkan oleh imam Abu Dawud dan Ibnu majah
dari tadi nggak pake dalil hehe
sekarang pake senjata nih : D senjatanya Dalil

manusia itu memiliki secara bersama2 dalam 3 hal Air, padang gembalaan(di dalamnya termasuk hutan) dan api(energi) (HR Abu Dawud dan Ibnu majah)

para mufasir menafsirkan hadist tersebut, bahwa haram hukumnya menyerahkan ke tiganya tadi yakni air,padang gembalaan(termasuk hutan), dan api(energi di dalamnya termasuk minyak bumi, batubara, listrik dan yang menguasai hajat hidup orang banyak termasuk emas perak dll) di kelola oleh individu/swasta asing , negara wajib mengelolanya u/ kemaslahatan umum/rakyat, dan menjualnya dg harga yang murah kepada rakyat,

TAPI FAKTANYA saat ini lihatlah
berapa kekayaan bangsa ini di keruk oleh swasta asing sbg contoh PT Freport yang di papua, Blok Cepu yang di berikan oleh exxon mobile, serta hutan2 yang di rampas oleh cukong, yang mengakibatkan bencana di mana2, bercokolnya pabrik aQua yang mematikan pengairan daerah di bawah sumber mata air seperti yang terjadi di klaten, maka kita akan melihat ketidak adilan di sini, kita sedang di JAJAH TAP KITA TAK SADAR, SUMBER KEKAYAAN KITA DI RAMPOK TP KITA SEOLAH TIDAK TAU : (
BETAPA BODOHNYA KITA??

justru para swasta asing mereka bisa bercokol karena UU(undang2 yang di buat Oleh wakil kita di DPR) kita lihat saja UU SDA(Sumber daya Alam) yang membolehkan swasta asing mengelola sumber daya alam kita, UU HPH(Hak Pengelolaan Hutan) yang membolehkan swasta dan Asing menebang hutan kita ,, UU migas UU kelistrikan dll yang sarat dg kepentingan asing,, ini justru bertolak dg UUD 45 dan sangat bertentangan dg syariah Islam,, Negara yang semestinya mengelolanya justru dg enaknya menyerahka kpd swasta dan asing u/ mengelolanya tragis!!!
kekayaan yang melimpah ruah yang seharusnya bisa mensejahterakan rakyat justru hanya di nikmati oleh sebagian kecil para konglomerat

masih tak setujukah dg Syariah dan khilafah??

lantas maunya apa?

sejahtera atau sengsara??


sufehmi 0 0 Senin, 20 April 2009 10:51
Syarif - apakah anda setuju jika angka pembunuhan menurun drastis??
------------

Salah satu masalah pada IMPLEMENTASI syariah Islam adalah melanggar juklak dari Nabi Muhammad saw sendiri.

Contoh: Nabi memerintahkan hukum Islam diperlakukan dengan adil tanpa pandang bulu. Bahkan kalau anak kesayangan beliau mencuri, Fatimah ra, maka beliau sendiri yang akan memotong tangannya.

Yang terjadi ? Misalnya di Saudi Arabia; kalau ada kelompok elit yang melakukan kesalahan, no problem.

Begitu yang melakukan kesalahan rakyat biasa, atau lebih parah lagi, TKI -- siap-siap saja menerima hukuman yang paling berat. : (

Syariah Islam itu memang sangat baik secara konsep. Tapi masalah terbesarnya adalah pada IMPLEMENTASI -- bagaimana cara mengawal implementasinya, agar mencapai tujuan yang di inginkan oleh Allah & Rasul Nya ?

Inilah pertanyaan paling penting yang JARANG dibahas oleh para aktivis khilafah / syariah Islam.



sufehmi 0 0 Selasa, 21 April 2009 06:22
Logical Fallacy - kalau begitu tidak usah berpikir dalam tataran negara dulu. Dalam skala kecil di sistem pemerintahan desa misalnya
---------

Ini juga ide bagus saya kira. Apalagi sekarang sudah ada otonomi daerah, jadi tidak perlu dapat approval dari pusat.

Nah untuk para aktivis hukum syariah, ini kesempatan bagus. Lobi sebuah Pemda - lalu implementasi & buktikan hukum syariah berfungsi baik di level desa, kemudian implementasi & buktikan di level kabupaten, lalau implementasi & buktikan di level propinsi.

Lalu implementasi di propinsi2 lainnya.

Setelah itu baru kita diskusikan implementasinya untuk level nasional.

Kalau langsung dipaksakan di level nasional, potensi resikonya jadi naik drastis saya kira. Bisa2 syariah malah ditunggangi oleh para politisi nakal di Senayan untuk kepentingan mereka sendiri.

Jangan remehkan para politisi Senayan - sudah banyak ustadz2 senior yang kena dikerjai, dan jadi stress berat, oleh mereka.
Advertisemen

Related Posts

Baca Tulisan Lainnya ini