Masjid Al-Aqsha dikenal oleh umat Islam karena Nabi Muhammad SAW, di Isra'-mi'raj -kan dari masjid Al-Haram di Mekah ke masjid Al-Aqsha di Yerusalem. Masjid Al-Aqsha diperbarui pembangunannya oleh nabi ya'kub, diteruskan nabi Dawud dan Sulaiman. Ketika nabi Muhammad SAW melakukan Isra' Mi'raj, masjid Al-Haram dan Masjid Al-Aqsha merupakan lapangan terbuka, belum seperti sekarang ini. Sebelum kedatangan nabi Muhammad SAW, Masjid Al-Aqsha itu dikenal juga oleh penduduk Mekah sebagai baitul Maqdis, karena mereka sering ke Syam(syiria) untuk melakukan hubungan dagang. Kesempatan itu digunakan untuk berziarah ke Yerusalem. Wilayah Palestina.
Masjid AlAqsha artinya "masjid terjauh", yaitu terjauh dari masjid AlHaram (Ka'bah). Masjid Al-Aqsha dinamakan juga dengan Baitul Maqdis, berasal dari bahasa Yahudi atau Ibrani "Bethammikdhash" yang berarti tanah suci.
Msajid Al-Aqsha, ketika Rasulullah SAW melakukan Isra' Mi'raj, ialah seluruh lokasi atau halaman yang kini di dalam pagar tembok yang disebut Al haram AsSyarief, yang berarti " Tanah Suci yang Mulia", dan seluruh lokasi itu adalah daerah umat Islam. Pada saat Rasulullah Saw isra' Mi'raj, belum ada bangunan Masjid AlAqsha dan Qubatus Sakhrah. Seluruh lokasi Al haram As Syarief itu disebut dengan masjid (tempat sujud menyembah Allah). Di sinilah para Nabi dan Rasul sejak Adam AS sampai Muhammad Saw, berkumpul dan beribadah meyembah Allah.
Al Haram As Syarief mempunyai beberapa pintu, yaitu: pintu Al Magharibah, Al Asbaat, Al Anbiya`, Al Buraq, Zahab, Balad, Muzdwij dan Kubbatul Mi'raj.
Masjid Al Aqsha yang terletak di kota Yerusalem di wilayah Palestina adalah Qiblat pertama ummat Islam dikala mendirikan Shalat, lebih kurang 16 atau 17 bulan saat nabi Muhammad SAW berada di Madinah. Kemudian Allah SWt memerintahkan agar Qiblat dipindahkan ke arah Ka'bah di Masjid Al Haram (tercantum dalam Al Baqarah ayat 144).
Masjid Al Aqsha atau baitul Maqdis adalah masjid yang penuh dengan Sejarah. Tahun 70 SM, masjid ini dihancurkan oleh Panglima Titus dari Romawi. Pada Masa Pemerintahan Umar bin Khatab (13-23 H) , ummat Islam dapat membebaskan Kota Yerusalem yang dijajah oleh Romawi Bizantium.
Ketika perang Salib berlangsung tahun 498 H bersamaan dengan 1096 M, tentara kristen menguasai kota Yerusalem dengan bantuan Baldwin II, Masjid Umar (Qubbaht AlShakhrah) dijadikan gereja dan dinamakan "Templum Domini", artinya "Gereja Hamba-hamab Rumah Suci". Kemudian dilakukan perubahan, kaligrafi arab dirubha dengan bunga-bunga bergaray Kristen. Di puncak kubah Masjid diganti dengan Palang Salib yang terbuat dari emas.
Setelah Masjid Al Aqsha dikuasai oleh orang-orang kristen selama hampir satu Abad, maka Ummat Islam terus berjuang untuk membebaskan masjid Al Aqhsa, tampilah seorang pemuda bernama Salahudin Al Ayyubi (Lahir 532H/1137 M di benteng Tikrif Irak) yang menjadi panglima membebaskan Yerusalem dari orang-orang Kristen (15 Rajab 583 H/ 22 September 1187M).
Setelah Masjid Al Aqsha dibebaskan, Semua unsur-unsur Kristen yang terdapat dalam Masjid dibuang dan diganti dengan ukiran bergaya Islam.
Atas dasar ketamakan dan keserakahan pimpinan Kristen Vatikan dan raja-raja di Eropa, tidak mau menyerah untuk terus melakukan peperangan merebut Yerusalem. Terjadilah perang Salib ketiga(akhir abad 12M), Keempat (1202-1204M), Kelima, keEnam dan ketujuh ( 1249M-1250M) yang mengalami kegagalan merebut Yerusalem. Akhirnya pada tahun 1257M ketika kerajaan Islam diserang oleh tentara hulagu Khan, Gerakan perang salib terakhir dilancarkan. PErang salib terkahir terjadi selama 30 tahun (1262-1291M). Tetapi lagi-lagi pasukan Kristen gagal merebutnya.
Zionis Yahudi bertekad mendirikan negara yahudi dan bangsa Yahudi, yang dimulai pada waktu kongres Pertama Zionis yahudi tahun 1987. Pada tahun 1907, organisasi Zionis Se-Dunia telah menetapkan wilayah Palestina sebagai sasaran untuk mendirikan negara Yahudi dan sebagai kampung halaman bangsa Yahudi.
Sesudah perang Dunia I, inggris menjajah Palestina, pada tanggal 2 November 1917M. ketika Menteri Luar Negeri Inggris yang bernama Arthur James Lord Balfour mengirimkan surat kepada Lord Rotshild. isinya menyatakan simpati kepada perjuangan kaum Zionis Yhudi dan menyetujui dibangunnya "perumahan Nasiona" bagi orang-orang Yahudi serta mendukungnya. Surat tersebut kemudian dinamakan "Deklarasi Balfour". Deklasari inilah yang salah ditafsirkan dan disalahgunakan oleh Zionis Yahudi.
Setelah berkahirnya perang Dunia I dari tanggal 24 Juli 1922 samapi 15 mei 1948, kaum yahudi Zionis membanjiri palestina dan mempersiapkan secara fisik berdirinya suatu pemerintahan rasialis Zionis dengan teror dan kekerasan. Sejak perang 5 Juni 1967 Yerusalem dan tempat-tempat suci baik Islam maupun Kristen sangat terganggu karen tindakan teror Zionis dengan dukungan Inggris, Perancis dan Amerika Serikat. Tanggal 14 Mei 1948 Zionis Yahudi memproklamirkan berdirinya Israel.
Sejak saat itu hingga kini, Wialyah Masjid Al Aqsha menjadi perebutan Antara Islam dan Zionis Yahudi.
(Sumber: Suara Masjid, Juni 1992)
Masjid AlAqsha artinya "masjid terjauh", yaitu terjauh dari masjid AlHaram (Ka'bah). Masjid Al-Aqsha dinamakan juga dengan Baitul Maqdis, berasal dari bahasa Yahudi atau Ibrani "Bethammikdhash" yang berarti tanah suci.
Msajid Al-Aqsha, ketika Rasulullah SAW melakukan Isra' Mi'raj, ialah seluruh lokasi atau halaman yang kini di dalam pagar tembok yang disebut Al haram AsSyarief, yang berarti " Tanah Suci yang Mulia", dan seluruh lokasi itu adalah daerah umat Islam. Pada saat Rasulullah Saw isra' Mi'raj, belum ada bangunan Masjid AlAqsha dan Qubatus Sakhrah. Seluruh lokasi Al haram As Syarief itu disebut dengan masjid (tempat sujud menyembah Allah). Di sinilah para Nabi dan Rasul sejak Adam AS sampai Muhammad Saw, berkumpul dan beribadah meyembah Allah.
Al Haram As Syarief mempunyai beberapa pintu, yaitu: pintu Al Magharibah, Al Asbaat, Al Anbiya`, Al Buraq, Zahab, Balad, Muzdwij dan Kubbatul Mi'raj.
Masjid Al Aqsha yang terletak di kota Yerusalem di wilayah Palestina adalah Qiblat pertama ummat Islam dikala mendirikan Shalat, lebih kurang 16 atau 17 bulan saat nabi Muhammad SAW berada di Madinah. Kemudian Allah SWt memerintahkan agar Qiblat dipindahkan ke arah Ka'bah di Masjid Al Haram (tercantum dalam Al Baqarah ayat 144).
Masjid Al Aqsha atau baitul Maqdis adalah masjid yang penuh dengan Sejarah. Tahun 70 SM, masjid ini dihancurkan oleh Panglima Titus dari Romawi. Pada Masa Pemerintahan Umar bin Khatab (13-23 H) , ummat Islam dapat membebaskan Kota Yerusalem yang dijajah oleh Romawi Bizantium.
Ketika perang Salib berlangsung tahun 498 H bersamaan dengan 1096 M, tentara kristen menguasai kota Yerusalem dengan bantuan Baldwin II, Masjid Umar (Qubbaht AlShakhrah) dijadikan gereja dan dinamakan "Templum Domini", artinya "Gereja Hamba-hamab Rumah Suci". Kemudian dilakukan perubahan, kaligrafi arab dirubha dengan bunga-bunga bergaray Kristen. Di puncak kubah Masjid diganti dengan Palang Salib yang terbuat dari emas.
Setelah Masjid Al Aqsha dikuasai oleh orang-orang kristen selama hampir satu Abad, maka Ummat Islam terus berjuang untuk membebaskan masjid Al Aqhsa, tampilah seorang pemuda bernama Salahudin Al Ayyubi (Lahir 532H/1137 M di benteng Tikrif Irak) yang menjadi panglima membebaskan Yerusalem dari orang-orang Kristen (15 Rajab 583 H/ 22 September 1187M).
Setelah Masjid Al Aqsha dibebaskan, Semua unsur-unsur Kristen yang terdapat dalam Masjid dibuang dan diganti dengan ukiran bergaya Islam.
Atas dasar ketamakan dan keserakahan pimpinan Kristen Vatikan dan raja-raja di Eropa, tidak mau menyerah untuk terus melakukan peperangan merebut Yerusalem. Terjadilah perang Salib ketiga(akhir abad 12M), Keempat (1202-1204M), Kelima, keEnam dan ketujuh ( 1249M-1250M) yang mengalami kegagalan merebut Yerusalem. Akhirnya pada tahun 1257M ketika kerajaan Islam diserang oleh tentara hulagu Khan, Gerakan perang salib terakhir dilancarkan. PErang salib terkahir terjadi selama 30 tahun (1262-1291M). Tetapi lagi-lagi pasukan Kristen gagal merebutnya.
Zionis Yahudi bertekad mendirikan negara yahudi dan bangsa Yahudi, yang dimulai pada waktu kongres Pertama Zionis yahudi tahun 1987. Pada tahun 1907, organisasi Zionis Se-Dunia telah menetapkan wilayah Palestina sebagai sasaran untuk mendirikan negara Yahudi dan sebagai kampung halaman bangsa Yahudi.
Sesudah perang Dunia I, inggris menjajah Palestina, pada tanggal 2 November 1917M. ketika Menteri Luar Negeri Inggris yang bernama Arthur James Lord Balfour mengirimkan surat kepada Lord Rotshild. isinya menyatakan simpati kepada perjuangan kaum Zionis Yhudi dan menyetujui dibangunnya "perumahan Nasiona" bagi orang-orang Yahudi serta mendukungnya. Surat tersebut kemudian dinamakan "Deklarasi Balfour". Deklasari inilah yang salah ditafsirkan dan disalahgunakan oleh Zionis Yahudi.
Setelah berkahirnya perang Dunia I dari tanggal 24 Juli 1922 samapi 15 mei 1948, kaum yahudi Zionis membanjiri palestina dan mempersiapkan secara fisik berdirinya suatu pemerintahan rasialis Zionis dengan teror dan kekerasan. Sejak perang 5 Juni 1967 Yerusalem dan tempat-tempat suci baik Islam maupun Kristen sangat terganggu karen tindakan teror Zionis dengan dukungan Inggris, Perancis dan Amerika Serikat. Tanggal 14 Mei 1948 Zionis Yahudi memproklamirkan berdirinya Israel.
Sejak saat itu hingga kini, Wialyah Masjid Al Aqsha menjadi perebutan Antara Islam dan Zionis Yahudi.
(Sumber: Suara Masjid, Juni 1992)
Add Comments