E-KTP akan segera menggantikan seluruh ktp yang dimiliki warga negara Indonesia. Namun keberadaanya mengundang kontroversi. Ada yang menyebutkan bisa menjadi ladang korupsi baru. Namun hal besar yang perlu menjadi kewaspadaan adalah adanya keterlibatan L-1 Identity Solution sebagai penyuplai perangkat perekan sidik jari atau AFIS (Automated fingerprint Identification System) dalam proyek pengadaan E-kTP di negara Indonesia.
L-1 Identity Solutions Inc., adalah perusahaan besar dengan nama besar, tapi kredibilitas meragukan. L-1, yang berbasis di Stamford, Connecticut, AS, adalah salah satu kontraktor pertahanan terbesar. Perusahaan, yang berdiri pada Agustus 2006 ini mengambil spesialisasi dalam bidang teknologi identifikasi biometrik (seperti sidik jari, retina, dan DNA). L-1 juga menyediakan jasa konsultan dalam bidang intelijen.
Melihat sejarah perusahaan ini, tidak mengherankan jika "selalu bebas-hambatan. Manajemen paling atas L-1, memiliki sejarah hubungan dekat dengan C IA, F BI dan organisasi pertahanan AS lainnya. Di AS sendiri, muncul gerakan publik “Stop Real ID”. Gerakan itu menolak proyek “Real ID” (semacam e-KTP). Demikian pula di India. Koalisi LSM pemerhati hak sipil membentuk gerakan yang menolak proyek Unique Identity Number (UID) yang disebut “Aadhaar”. Gerakan itu mereka sebut “Say No to Aadhaar”. Baik Real ID di AS maupun Aadhaar di India melibatkan L-1 Identity Solutions sebagai vendor dan konsultan.
Seperti apa sejarah orang-orang yang ada dalam perusahaan ini? Serta bagaimana E-KTP menyimpan ancaman bagi keamaan nasional dijelaskan dengan logis di situs voa-islam.
Silahkan baca di Kontroversi E-KTP: Untungkan Intelijen AS & Ancam Kemananan Nasional?
Add Comments