Benarkah Sandal-Sepatu Hak Tinggi Rusak Kesehatan

Advertisemen
Demi terlihat cantik, terkadang perempuan kurang memperhatikan efek-efek samping yang akan timbul dari gaya hidupnya. Sering kali perempuan memakai obat-obatan atau bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Beberapa tahun terakhir juga muncul fashion sepatu hak tinggi (high heels). Banyak perempuan yang merasa terlihat lebih cantik saat mengenakan sepatu atau sandal berhak tinggi. Namun sayangya masih banyak yang kurang memperhatikan efek samping dari pemakaian sepatu ini.

Sepatu atau sandal high heels, dari hasil penelitian para pakar kesehatan, akan menimbulkan kerugian bagi kesehatan kaki si pemakai. Meskipun ada batas toleransi, yaitu tinggi hak tidak lebih dari 1 inchi atau 2,5cm. Namun sebaiknya demi menjaga kesehatan, lebih baik menghindarinya.

Fakta menunjukan, pada tahun 2010 saja, hampir tiga juta perempuan mengalami cedera kaki akibat pemakaian sepatu ini. Dari kasus-kasus yang terjadi, kebanyakan terkilir atau tendonya robek. Bahkan ada juga sampai terjadi kasus gigi hancur, patah akibat terjatuh saat mengenakan sepatu high heels. Sayangnya laporan ini tetap tidak cukup untuk menghalangi 60 persen dari perempuan yang diwawancarai (untuk studi), untuk memakai hak tinggi. Mereka mengatakan akan terus mengenakan sepatu hak.

Dokter ahli (padiotrist) mengatakan bahwa memakai sepatu hak tinggi mengubah cara Anda berjalan, dengan menempatkan pusat gravitasi pada bola kaki Anda. Intinya - dokter mengatakan, semakin tinggi tumit, semakin buruk itu. Saat Anda mengenakan sepatu berhak 2,5 cm, tekanan akan bertambah 22 persen, sedangkan sepatu berhak 7,5 cm akan menambah tekanan sebanyak 76 persen.

Menggunakan sepatu hak tinggi dapat menyebabkan masalah punggung bagian bawah juga. Dokter mengatakan bahwa mereka biasanya dapat tahu dari keselarasan panggul apakah seorang wanita memakai sepatu hak karena tulang pinggul akan terdorong dan akan sering mengeluh sakit leher dan bahu.

High heels mendorong pusat massa pada tubuh ke depan, membuat pinggul dan tulang belakang tidak lagi sejajar. Dari samping, tubuh akan terlihat melengkung. Hasil studi menemukan bahwa perempuan yang sangat sering memakai hak tingi akhirnya tidak bisa memakai sepatu-sandal yang datar. Hal ini disebabkan otot tendon kaki akan memendek, sehingga otot tumit tidak lagi bisa sejajar dengan jari kaki.

Jika Anda masih tetap ingin mengenakan sepatu high heels (hak tinggi), ikuti tips berikut ini:

  1. Jangan terlalu sering memakai hak tinggi, gunakan pada waktu-waktu tertentu saja. Lebih sering gunakan flast shoes (sepatu datar).
  2. Pastikan tinggi hak tidak melebihi 1 inchi atau 2,5 cm.
  3. Terapi kaki, seperti berjalan di atas bebatuan bulat atau di atas pasir hangat. (dari berbagai sumber).


Advertisemen

Related Posts

Baca Tulisan Lainnya ini