Pendirian negara Israel adalah sejarah kelam dunia Timur Tengah. Bagi sebagian kita, bisa jadi baru mengetahui kebrutalan tindakan Israel sejak beberapa tahun terakhir setelah berbagai media massa dunia menyoroti tindakan-tindakan kejahatan Negara ini. Mungkin bagi negara Israel,kejahatan itu adalah tindakan-tindakan yang biasa saja. sejak berdirinya negara ini telah melakukan tindak kejahatan perang dari tahun ke tahun. Berikut ini dapat digambarkan sejarah ringkas kebrutalan Zionisme Israel.
Maret 1920, organisasi bawah tanah Zionisme Yahudi, Haganah didirikan. Bersamaan dengan itu lahir pula Irgun, dipimpin oleh Menachem. Begin dan The stern Gang, dipimpin oleh Yitzhak Shamir. Ketiga kelompok ini bahu-membahu dalam apa yang disebut oleh Yitzhak Rabin (tokoh penandatanganan perjanjian damai 13/9 )di parlemen Israel, Knesset, dimuat dalam harian Hadashot, 27 Maret 1985, "Negara Israel sudah membunuh warga sipil dengan sengaja merupakan salah satu tujuan utama". (Noah Chomsky, Terorisme Internasional, hlm.142).
Pembantaian Deir Yassin 1948
Pasukan zionisme Israel, Irgun dan The Stern Gang menyerang perkampungan Deir Yassin yang tenang di West Bank. Serangan tersebut memakan korban 250 jiwa warga sipil. Dari Deir yassin mereka terus menerobos wilayah-wilayah sekitarnya untuk memaksa ribuan pendududk ke luar dari Palestina.
Pembantaian Qibya 1953
14 Oktober 1953, pasukan khusus Zionisme Israel, UNIT 101, dipimpim oleh Ariel Sharon menyerang perkampungan qibya di West Bank. Sebelum membunuh 70 warga desa Arab Palestina Muslim dan menghancurkan rumah-rumah mereka, Moshe Dayan telah menggiring 4.000 Arab badui dari suku Azzazma dan Tabin menyeberangi perbatasan Mesir dalam usaha pengusiran yang sudah dimulai tahun 1950. Mereka menghancurkan 41 buah rumah penduduk.
Pembantaian Nahalin 1954
Pasukan Israel menyerbu desa Nahalin di west bank, membunuh 9 warga sipil Palestina Muslim dan melukai 19 lainnya.
Penyerbuan Faz 1955
Dengan menggunakan artileri, Tank dan pesawat, Pasukan Zionisme Israel menggempur Faz sehingga ribuan penduduk terpaksa harus mengungsi.
Pembantaian Kefr Kassem 1956
Pada akhir invasi Israel ke Mesir, 29 Oktober 1954, pasukan zionisme Israel kembali beraksi membunuh secara keji 49 warga sipil, termasuk 7 anak-anak dan 9 wanita.
Pembantian Samu 1966
Sejumlah besar pasukan Israel ditopang dengan berbagai perlengkapan mliter mutakhir menyerbu desa Samu di west bank. Serangan ini menghancurkan 125 buah rumah milik Palestina, 1 buah sekolah dan 1 buah Klinik, membunuh 18 warga sipil Palestina dan melukai 54 lainnya.
Pembantaian Yordan 1968
15 Februari, sejumlah pesawat militer Israel menjatuhkan bom napalm ke kamp-kamp pengungsi palestina di sepanjag East Bank. serangan tersebut meluluhlantakan 15 Desa dengan korban jiwa 56 orang dan 89 luka-luka.
Tanggal 4 Juni, pasukan Israel kembali menyerang warga Palestina di perbatasan yordania. Mereka membunuh 31 warga sipil dan melukai 59 jiwa.
Pembantaian Desa Baher Al-Bakr 1970
Tahun 1970, pesawat-pesawat tempur Israel membom desa Baher al-Bakr yang menewaskan 47 anak sekolah.
Serbuan ke Beirut 1973
10 April Pasukan Israel menggempur pejuan Palestina yang ada di Beirut untuk membunuh para pemimpim pejuang: Abu Yousouf, Kama Nasser dan Kamel Odwan. Dalam serbuan ini berbagai pihak terlibat, khususnya negara-negara Arab.
Serbuan Terhadap Desa Ma'alat 1974
Pasukan Israel menyerang Desa Ma'alat dengan jet-jet tempur dan bom napalm, menewaskan 200 pengungsi Palestina yang tidak berdaya.
Serbuan terhadap Libanon Selatan 2 Desember 1975
Israel terus beraksi memburu para pejuang Palestina dengan menggempur Libanon menggunakan anti-personel, bom, roket, menewaskan puluhan penduduk sipil Palestina dan Libanon.
Mereka juga menyerang desa-desa Libanon dan kamp-kamp pengungsi Palestina untuk memaksa mereka melarikan diri dari wilayah tersebut. Pada tahun yang sama Israel menegaskan bahwa Libanon Selatan adalah milik Negara zionisme Yahudi.
Serbuan ke Libanon Selatan 1976
Israel kembali menunjukan gigi Zionismenya dengan menyerang pejuang Palestina di Libanon yang menewaskan 50 0rang.
Serbuan ke Desa Nahariya 1977
4 Oktober 1977, pasukan Israel menyerang desa Nahariya, menewaskan 70 pejuan Palestina dan Libanon. Pada tanggal 9 November, Israel kembali menyerang desa Tyre dan menewaskan 100 orang penduduk setempat.
Serbuan ke Libanon Selatan 1978
Zionisme Israel terus menggempur Libanon Selatan, tempat bermarkasnya para pejuan Palestina. Padahal tahun 1977, Israel menandatangani perjanjian damai dengan Mesir -Perjanjian Camp David. Pada waktu itu pasukan Israel behasil dipukul mundur. Tetapi korban di pihak Palestina dan Libanon sungguh luar biasa. Infrastruktur masyarakat hancur dan nasib pengungsi tambah tidak menentu.
Serbuan ke Kamps Pengungsi Palestina di Laibanon 1979
Pasukan Israel kembali menggempur Kamp pengunsi Palestina di Libanon. Dibantu oleh kelompok sayap kanan Libanon dan memprokalimarkan negara sendiri di bagian Libanon Selatan.
Sabra dan Shatila 1982
4-14 Juni 1982, Pasukan Israel menyerbu Beirut, Libanon. Para sejarawan mengatakan peristiwa ini merupakan tindak kriminal yang paling mengerikan yang pernah terjadi dalam sejarah. 6000 pejuang Palestina yang berada di Beirut digempur 25.000 pasukan Israel dengan senjata lengkap mirip dengan invasi Hitler ke Polandia tahun 1939. Pasukan Israel dibantu oleh kelompok Phalangist, sayap kanan kristen membunuh 10.000 warga Palestina; 16 ribu luka-luka dan 1 juta penduduk kehilangan tempat tinggal. Invasi Israel ini mengharuskan pejuang Palestina meninggalkan beirut barat 17 September tahun yang sama , terjadi pembantaian para pengungsi Paletina di Kamp Sabra dan Shatila.
Penyerbuan markas PLO di Tunisia 1985
1 Oktober 1985, pasukan Isreal tanpa memperhatikan hukum Internasional menyerbu markas PLO di Tunisia, meluluhlantakan bangunan yang mengitari Markas PLO serta membunuh 20 warga Tunisia dan 55 warga Palestina. Noah Chomsky dalam bukunya "Menguak Tabir Terorisme Internasional, hal. 73, menulis:
"Mereka menunjukan kepada saya foto-foto korban.' Anda boleh mengambilnya,' kat amereka kepada saya. Saya meninggalkan foto-foto itu di kantor. Tidak ada satupun surat kabar di dunia ini yang akan memuat foto-foto menyeramkan semacam itu. Sebagian yang terluka dikeluarkan dari reruntuhan, sehat-sehat saja dan tidak parah. Setengah jam kemudian mereka menggelepar dan pingsan."
Tunisia Menerima Pejuang Palestina atas perinta tokoh terkemuka Ronal Reagen, setelah mereka terusir dari Beirut dalam invasi dukungan AS yang menewaskan sekitar 20.000 pejuang Palestina dan menghancurkan bagian terbesar negeri ini.
18 Oktober tahun yang sama, Israel kembali menggempur desa Khiam, dan politik Fist Iron (Tinju Besi) Shimon Peres berakhir pada tanggal 31 Desember 1985, setelah sepanjang tahun mereka berhasil menggempur berbagai markas pejuang Palestina, baik di Libanon maupun di negara lainnya.
Serbuan ke desa Sreifa tahun 1986
Awal tahun 1986, Tank, pesawat dan senjata berat Israel kembali menggempur sebuah desa Sreifa dan menghancurkan 34 buah rumah penduduk sipil.
24 Maret tahun yang sama pesawat-pesawat Israel menggempur desa Nabitiya, Libanin,menewaskan 3 penduduk sipil dan melukai 22 penduduk lainya.
7 April Israel menggempur kamp-kamp pengungsi dekat Sidon menewaskan 6 orang penduduk sipil dan mecederai 22 lainnya.
Penerusan Blokade terhadap Kamp Pengungsi Palestina
Sepanjang tahun 1985, 1986 dan 1987 pemerintah zionis Israel tanpa sedikitpun mendaat kutukan dunia internasional, terus melakukan blokade terhadap kamp Pengungsi Palestina di Beirut dan Libanon Selatan. Akibat Blokade ini banyak pengungsi yang meninggal dunia, sebagian besar orang tua dan anak-anak.
Penyerbuan Tuffah, Gazza 1992.
Awal desember 1992, Israel menyerbu desa Tuffah, Gazza, menghancurkan 45 buah rumah penduduk sipil dan merusak 59 bangunan lainnya.
Akibat penyerbuan ini sebagain besar warga Palestina yang berada di Gaza dan West Bank melakukan protes. Sekali lagi, Pemerintah Israel mengambil langkah yang sangat memalukan dunia yang beradab, yakni mendeportasi 415 tokoh Palestina yang terlibat dalam HAMAS, 17 Desember ke daerah tidak bertuan di Libanon.
Penyerbuan ke Libanon 1993.
Agustus 1993, Israel kembali memborbardir Libanon selama 5 hari berturut-turut. 300.000 kehilangan tempat tinggal ratusan lainn ya meninggal dunia dan luka-luka.
Maret 1920, organisasi bawah tanah Zionisme Yahudi, Haganah didirikan. Bersamaan dengan itu lahir pula Irgun, dipimpin oleh Menachem. Begin dan The stern Gang, dipimpin oleh Yitzhak Shamir. Ketiga kelompok ini bahu-membahu dalam apa yang disebut oleh Yitzhak Rabin (tokoh penandatanganan perjanjian damai 13/9 )di parlemen Israel, Knesset, dimuat dalam harian Hadashot, 27 Maret 1985, "Negara Israel sudah membunuh warga sipil dengan sengaja merupakan salah satu tujuan utama". (Noah Chomsky, Terorisme Internasional, hlm.142).
Pembantaian Deir Yassin 1948
Pasukan zionisme Israel, Irgun dan The Stern Gang menyerang perkampungan Deir Yassin yang tenang di West Bank. Serangan tersebut memakan korban 250 jiwa warga sipil. Dari Deir yassin mereka terus menerobos wilayah-wilayah sekitarnya untuk memaksa ribuan pendududk ke luar dari Palestina.
Pembantaian Qibya 1953
14 Oktober 1953, pasukan khusus Zionisme Israel, UNIT 101, dipimpim oleh Ariel Sharon menyerang perkampungan qibya di West Bank. Sebelum membunuh 70 warga desa Arab Palestina Muslim dan menghancurkan rumah-rumah mereka, Moshe Dayan telah menggiring 4.000 Arab badui dari suku Azzazma dan Tabin menyeberangi perbatasan Mesir dalam usaha pengusiran yang sudah dimulai tahun 1950. Mereka menghancurkan 41 buah rumah penduduk.
Pembantaian Nahalin 1954
Pasukan Israel menyerbu desa Nahalin di west bank, membunuh 9 warga sipil Palestina Muslim dan melukai 19 lainnya.
Penyerbuan Faz 1955
Dengan menggunakan artileri, Tank dan pesawat, Pasukan Zionisme Israel menggempur Faz sehingga ribuan penduduk terpaksa harus mengungsi.
Pembantaian Kefr Kassem 1956
Pada akhir invasi Israel ke Mesir, 29 Oktober 1954, pasukan zionisme Israel kembali beraksi membunuh secara keji 49 warga sipil, termasuk 7 anak-anak dan 9 wanita.
Pembantian Samu 1966
Sejumlah besar pasukan Israel ditopang dengan berbagai perlengkapan mliter mutakhir menyerbu desa Samu di west bank. Serangan ini menghancurkan 125 buah rumah milik Palestina, 1 buah sekolah dan 1 buah Klinik, membunuh 18 warga sipil Palestina dan melukai 54 lainnya.
Pembantaian Yordan 1968
15 Februari, sejumlah pesawat militer Israel menjatuhkan bom napalm ke kamp-kamp pengungsi palestina di sepanjag East Bank. serangan tersebut meluluhlantakan 15 Desa dengan korban jiwa 56 orang dan 89 luka-luka.
Tanggal 4 Juni, pasukan Israel kembali menyerang warga Palestina di perbatasan yordania. Mereka membunuh 31 warga sipil dan melukai 59 jiwa.
Pembantaian Desa Baher Al-Bakr 1970
Tahun 1970, pesawat-pesawat tempur Israel membom desa Baher al-Bakr yang menewaskan 47 anak sekolah.
Serbuan ke Beirut 1973
10 April Pasukan Israel menggempur pejuan Palestina yang ada di Beirut untuk membunuh para pemimpim pejuang: Abu Yousouf, Kama Nasser dan Kamel Odwan. Dalam serbuan ini berbagai pihak terlibat, khususnya negara-negara Arab.
Serbuan Terhadap Desa Ma'alat 1974
Pasukan Israel menyerang Desa Ma'alat dengan jet-jet tempur dan bom napalm, menewaskan 200 pengungsi Palestina yang tidak berdaya.
Serbuan terhadap Libanon Selatan 2 Desember 1975
Israel terus beraksi memburu para pejuang Palestina dengan menggempur Libanon menggunakan anti-personel, bom, roket, menewaskan puluhan penduduk sipil Palestina dan Libanon.
Mereka juga menyerang desa-desa Libanon dan kamp-kamp pengungsi Palestina untuk memaksa mereka melarikan diri dari wilayah tersebut. Pada tahun yang sama Israel menegaskan bahwa Libanon Selatan adalah milik Negara zionisme Yahudi.
Serbuan ke Libanon Selatan 1976
Israel kembali menunjukan gigi Zionismenya dengan menyerang pejuang Palestina di Libanon yang menewaskan 50 0rang.
Serbuan ke Desa Nahariya 1977
4 Oktober 1977, pasukan Israel menyerang desa Nahariya, menewaskan 70 pejuan Palestina dan Libanon. Pada tanggal 9 November, Israel kembali menyerang desa Tyre dan menewaskan 100 orang penduduk setempat.
Serbuan ke Libanon Selatan 1978
Zionisme Israel terus menggempur Libanon Selatan, tempat bermarkasnya para pejuan Palestina. Padahal tahun 1977, Israel menandatangani perjanjian damai dengan Mesir -Perjanjian Camp David. Pada waktu itu pasukan Israel behasil dipukul mundur. Tetapi korban di pihak Palestina dan Libanon sungguh luar biasa. Infrastruktur masyarakat hancur dan nasib pengungsi tambah tidak menentu.
Serbuan ke Kamps Pengungsi Palestina di Laibanon 1979
Pasukan Israel kembali menggempur Kamp pengunsi Palestina di Libanon. Dibantu oleh kelompok sayap kanan Libanon dan memprokalimarkan negara sendiri di bagian Libanon Selatan.
Sabra dan Shatila 1982
4-14 Juni 1982, Pasukan Israel menyerbu Beirut, Libanon. Para sejarawan mengatakan peristiwa ini merupakan tindak kriminal yang paling mengerikan yang pernah terjadi dalam sejarah. 6000 pejuang Palestina yang berada di Beirut digempur 25.000 pasukan Israel dengan senjata lengkap mirip dengan invasi Hitler ke Polandia tahun 1939. Pasukan Israel dibantu oleh kelompok Phalangist, sayap kanan kristen membunuh 10.000 warga Palestina; 16 ribu luka-luka dan 1 juta penduduk kehilangan tempat tinggal. Invasi Israel ini mengharuskan pejuang Palestina meninggalkan beirut barat 17 September tahun yang sama , terjadi pembantaian para pengungsi Paletina di Kamp Sabra dan Shatila.
Penyerbuan markas PLO di Tunisia 1985
1 Oktober 1985, pasukan Isreal tanpa memperhatikan hukum Internasional menyerbu markas PLO di Tunisia, meluluhlantakan bangunan yang mengitari Markas PLO serta membunuh 20 warga Tunisia dan 55 warga Palestina. Noah Chomsky dalam bukunya "Menguak Tabir Terorisme Internasional, hal. 73, menulis:
"Mereka menunjukan kepada saya foto-foto korban.' Anda boleh mengambilnya,' kat amereka kepada saya. Saya meninggalkan foto-foto itu di kantor. Tidak ada satupun surat kabar di dunia ini yang akan memuat foto-foto menyeramkan semacam itu. Sebagian yang terluka dikeluarkan dari reruntuhan, sehat-sehat saja dan tidak parah. Setengah jam kemudian mereka menggelepar dan pingsan."
Tunisia Menerima Pejuang Palestina atas perinta tokoh terkemuka Ronal Reagen, setelah mereka terusir dari Beirut dalam invasi dukungan AS yang menewaskan sekitar 20.000 pejuang Palestina dan menghancurkan bagian terbesar negeri ini.
18 Oktober tahun yang sama, Israel kembali menggempur desa Khiam, dan politik Fist Iron (Tinju Besi) Shimon Peres berakhir pada tanggal 31 Desember 1985, setelah sepanjang tahun mereka berhasil menggempur berbagai markas pejuang Palestina, baik di Libanon maupun di negara lainnya.
Serbuan ke desa Sreifa tahun 1986
Awal tahun 1986, Tank, pesawat dan senjata berat Israel kembali menggempur sebuah desa Sreifa dan menghancurkan 34 buah rumah penduduk sipil.
24 Maret tahun yang sama pesawat-pesawat Israel menggempur desa Nabitiya, Libanin,menewaskan 3 penduduk sipil dan melukai 22 penduduk lainya.
7 April Israel menggempur kamp-kamp pengungsi dekat Sidon menewaskan 6 orang penduduk sipil dan mecederai 22 lainnya.
Penerusan Blokade terhadap Kamp Pengungsi Palestina
Sepanjang tahun 1985, 1986 dan 1987 pemerintah zionis Israel tanpa sedikitpun mendaat kutukan dunia internasional, terus melakukan blokade terhadap kamp Pengungsi Palestina di Beirut dan Libanon Selatan. Akibat Blokade ini banyak pengungsi yang meninggal dunia, sebagian besar orang tua dan anak-anak.
Penyerbuan Tuffah, Gazza 1992.
Awal desember 1992, Israel menyerbu desa Tuffah, Gazza, menghancurkan 45 buah rumah penduduk sipil dan merusak 59 bangunan lainnya.
Akibat penyerbuan ini sebagain besar warga Palestina yang berada di Gaza dan West Bank melakukan protes. Sekali lagi, Pemerintah Israel mengambil langkah yang sangat memalukan dunia yang beradab, yakni mendeportasi 415 tokoh Palestina yang terlibat dalam HAMAS, 17 Desember ke daerah tidak bertuan di Libanon.
Penyerbuan ke Libanon 1993.
Agustus 1993, Israel kembali memborbardir Libanon selama 5 hari berturut-turut. 300.000 kehilangan tempat tinggal ratusan lainn ya meninggal dunia dan luka-luka.
Sumber: Majalah Suara Masjid 1994
Add Comments