Materi Ajaran Akhlak Islam: ZUHUD - Hidup Sederhana

Advertisemen

Arti Zuhud

Zuhud adalah menjauhkan diri dari gemerlap dan kemewahan dunia (hidup sederhana). Hal ini dilakukan untuk melatih dan membersihkan diri dan untuk mendahulukan kepentingan orang lain dari kepentingan diri sendiri.

Zuhud bukan berarti tidak berhasrat terhadap sesuatu yang mubah karena tidak mempunyai kemampuan untuk memperoleh atau mengerjakannya. Zuhud juga bukan berarti tidak berhasrat terhadap sesuatu yang mubah dengan tujuan untuk menundukan hawa nafsu dan menyiksanya tanpa maksud memberi kemanfaatan kepad umat atau kepada sekelompok orang.

Allah Berfirman yang artinya

" Hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah disetiap (memasuki) masjid, makan dan mimumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkn perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkanNya untuk hamba-hambaNya dan (siapa pula yang mengharamkan) rizki yang baik? katakanlah : Semuanya itu disediakan bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat. Demikinlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang yang mengetahui." (Al A'rof : 31-32)

Contoh terbaik dari sikap zuhud adalah meneladani kehidupan Rasulullah.

Keinginan yang berlebihan terhadap kehidupan dunia yang menyebabkan dirinya lupa kepada Allah sangat tidak disenangi Allah, sebagaimana FirmanNya yang artinya kurang lebih: "Dan tidalah dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui". (Al Ankabut : 64)

Tumbuhnya sikap zuhud pada diri seorang muslim melalui suatu proses, setelah dia memiliki keimanan yang semakin tebal dan kuat serta adanya keinginan yang besar terhadap kehidupan akhirat yang lebih kekal.

" Hai manusia bertaqwalah kepada kepada Tuhanmu dan takutlah pada suatu hari dimana seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat pula menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar. Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia ini memperdayakan kamu dan jangan pula penipu (syetan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah" (Luqman 33).

Zuhud bisa dibagi menjadi tiga tingkatan:

  1. Derajat pertama : Menghindari dunia padahal hatinya sangat berkeinginan dan sangat tertarik tetapi berusaha sekuat-kuatnya untuk menghindarinya dan merasa cukup dengan yang sudah dimiliki.
  2. Derajat kedua : Meninggalkan keduniaan karena pandangan rendah dan hina terhadap orang yang rakus dan tamak terhadap harta.
  3. Derajat Ketiga : zuhud semata karenanya pandangan bahwa dunia tidak berarti sedikitpun dibandingkan dengan kenikmatan akhirat.


Pada dasarnya kehidupan zuhud itu bertujuan meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah kepada Allah SWT. Untuk itu diperlukan kemampuan mengendalikan hawa nafsu yang terlalu dan cenderung kepada keduniaan.

Zuhud merupakan salah satu sifat terpuji yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang mukmin untuk menyempurnakan ibadahnya. Akan tetapi menghindari urusan dunia hanya untuk beribadah dalam arti sempit saja, kurang mengntungkan kehidupan beragama. Peribadatan dalam arti luas menyangkut jiwa raga dan harta yang tersangkut di dalamnya bukan saja hak Allah tetapi juga hak manusia.

Zuhud yang hanya untuk beribadah dan hanya untuk mementingkan urusan akhirat dinilai sebagai egoistis mementingkan diri sendiri. Allah memerintahkan untuk beribadah sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya agar memperoleh kebahagiaan di akherat kelak, tanpa melalaikan urusan duniawi sehingga dapat mencukupi keperluan hidupnya sendiri, keluarganya dan mampu melaksanakan kewajiban-kewajiban sosial.


وتتغ فيما اتك الدار الأخرة ولا تنس نصيبك من الدنيا واحسن كما احسن الله اليك ولا تبغ الفساد فالأرض ان الله لا يحت المفسدين ( Al Qoshos : 77)

Advertisemen

Related Posts

Baca Tulisan Lainnya ini