Suatu kenyataan bahwa setiap orang dalam perjalanan hidupnya selalu berusaha untuk mewujudkan hal-hal baik atau kebahagiaan untuk dirinya dan keluarganya. Namun manusia tidak mampu untuk mewujudkan bagaimana seharusnya, yang sering terjadi adalah bagaimana adanya. Manusia sebagi khalifah di dunia memang diberi akal. Dengan menggunkan akalnya ia memahami rahasia alam untuk kebahagiaan manusia itu sendiri, akan tetapi akal manusia terbatas, artinya kemampuan manusia itu dibatasi oleh kekuasaan Allah Yang Maha Agung. Manusia dalam menjalankan kehidupan di dunia ini pasti akan mengalami rintangan rintangan dan hambatan-hambatan yang manusia itu sendiri tidak mengetahuinya sebelumya. Dengan mengakui kebesaran Allah ia akan selalu mengahrap pertolonga atau petunjuk dari pada_Nya. Dalam surat Al Fatihah ayat 5-7 dinyatakan :
Artinya " Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepad Engkaulah kami mohopertolongan . Tunjukan kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yangtelah engkau anugerahkan nikmat kepada mereka : bukanjalan mereka yang dimurkai dan bukan pula mereka yang sesat. "
Dari ayat tersebut di atas dapat diambil kesimpulan walaupun manusia itu memiliki kelebihan- kelebihan. ia harus tetap bersikap mengharap pertolongan atau petunjuk Allah SWT. Apalagi orang yang merasa banyak kelemahan, ia dilarang berputus asa terhadap rahmat-Nya, walupun orang itu telah menyadari bahwa dirinya penuh dosa dan banyak kesalahan.
" " Katakanlah : Hai hamba-hambaKu yang melampui batas terhadap diri mereka sendiri jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa=dosa semuanya, sesungguhnya Dialah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al Zumar : 53).
Puncak sikap berharap kepada rahmat dan kasih sayang Allah adalah berbaik sangka kepadaNya, apalagi kalu sedang menghadapi sakaratul maut. Berbaik sangka kepada Allah SWT, berarti menganggap Allah SWT sayang kepada kita. Rasulullah bersabda : Artinya " Janganlah seorang pun diantara kamu mati. kecuali dalam keadaan baik sangka kepada Allah Azza Wa jalla. (HR Muslim).
Artinya " Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepad Engkaulah kami mohopertolongan . Tunjukan kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yangtelah engkau anugerahkan nikmat kepada mereka : bukanjalan mereka yang dimurkai dan bukan pula mereka yang sesat. "
Dari ayat tersebut di atas dapat diambil kesimpulan walaupun manusia itu memiliki kelebihan- kelebihan. ia harus tetap bersikap mengharap pertolongan atau petunjuk Allah SWT. Apalagi orang yang merasa banyak kelemahan, ia dilarang berputus asa terhadap rahmat-Nya, walupun orang itu telah menyadari bahwa dirinya penuh dosa dan banyak kesalahan.
" " Katakanlah : Hai hamba-hambaKu yang melampui batas terhadap diri mereka sendiri jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa=dosa semuanya, sesungguhnya Dialah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al Zumar : 53).
Puncak sikap berharap kepada rahmat dan kasih sayang Allah adalah berbaik sangka kepadaNya, apalagi kalu sedang menghadapi sakaratul maut. Berbaik sangka kepada Allah SWT, berarti menganggap Allah SWT sayang kepada kita. Rasulullah bersabda : Artinya " Janganlah seorang pun diantara kamu mati. kecuali dalam keadaan baik sangka kepada Allah Azza Wa jalla. (HR Muslim).
Add Comments