Kenapa Setiap Agama Memiliki Kitab Suci?
Karena itulah sumber utama informasi dari keimanan mereka. Tanpa kitab suci, tak mungkin agama memiliki ajarannya saat ini. Dari kitab sucinyalah sumber ajaran agamanya.
Maka di sinilah sebenarnya titik utama kebenaran sebuah agama dapat dipertanyakan.
Apa yang bisa dipertanyakan?
Agama-agama besar saat ini, kitab sucinya berasal dari zaman lampau lebih dari 1000 tahun. Bagaimana pemeluk agama dapat yakin bahwa apa yang tertulis dalamnya tidak terjadi perubahan sama sekali (alias masih asli)?
Benarkah isi dari kitab suci agama ini masih sesuai dengan apa yang diajarkan oleh pendirinya?
Apakah tidak ada perubahan sedikitpun yang dilakukan oleh pengikutnya selama 1000 tahun lebih, baik itu karena kesalahan menulis, kesalahan maksud interpretasi, atau bahkan karena unsur-unsur politis pengikutnya?
Bahkan salinan buku yang berumur tidak lebih dari 100 tahun saja dapat terjadi kesalahan, bagaimana mungkin sebuah kitab dapat terjaga keasliannya selama 1000 tahun lebih?
Jawaban Seorang Muslim
Kitab suci Umat Islam adalah AlQuran. Umat Islam menjaga keaslian AlQuran dengan dua jalan yang saling berkaitan yaitu dengan cara Hafalan dan Tulisan. Di satu sisi firman Tuhan ditulis dalam lembaran dan di sisi lain para muslim menghafalnya. Ini telah berlangsung sejak masa awal dan terus berlanjut hingga sekarang. Adakah metode seperti ini yang diterapkan di agama lain selama 1000 tahun lebih?
Apakah ada metode lain selain hafalan+tulisan untuk menjaga keaslian sebuah tulisan yang berjumlah ribuan kalimat?
Tanpa adanya hafalan+tulisan bagaimana kita bisa percaya bahwa isi ajaran sebuah kitab suci masih sama dengan apa yang diajarkan pada 10 abad silam?
Selain itu, isi AlQuran yang berkaitan dengan masalah Alam ini pun terbukti sesuai dengan temuan dalam bidang ilmu pengetahuan alam. Salah satunya adalah masalah tentang perkembangan janin manusia. Dalam surat Al-mu'minun ayat 12-14, Tuhan berfirman dan menjelaskan tentang bagaimana proses penciptaan manusia. Isi dari ayat ini ternyata sesuai dengan temuan Ilmu Pengetahuan Alam pada dekade terakhir ini, padahal ayat ini berasal dari abad 7 masehi dimana sangat tidak mungkin manusia waktu itu mengetahui tentang proses penciptaan manusia di dalam rahim ini. wallahu a'lam.
Add Comments