Secara ilmiah banyak ilmuwan yang telah menyanggah teori evolusi, namun kenapa masih juga diajarkan disekolah ya? Orang biasa pun dapat berpikir, kalau manusia itu hasil evolusi dari kera, kenapa hingga sekarang kera tetap menjadi kera ya? Jenisnya pun bermacam-macam.
Tiga Skandal Skenario Teori Evolusi
Setidaknya ada tiga skenario khayalan yang dibuat oleh evolusionis guna mendukung ide tentang Teori Evolusi Manusia. Ketiga hal itu adalah Cerita tentang Manusia Piltdown, Manusia Nebraska dan Ota Benga.
Skenario Manusia Piltdown dimulai ketika Charles Dawson (Ahli Paleontroplogi) menyatakan bahwa ia telah menemukan tulang rahang dan fragmen tengkorak di dalam sebuah lubang di Piltdown, Inggris tahun 1912. tulang rahang itu mirip tulang rahang kera, namun gigi dan tengkoraknya seperti manusia. Tidak kurang 500 tesis doktor mengenai subjek ini. Pada tahun 1949, Kenneth oakley dari departemen paleontologi British museum mencoba metode "pengujian fluorin", pengujian baru yang digunakan untuk menentukan umur fosil-fosil tua. Pengujian dilakukan terhadap fosil manusia piltdown. Hasilnya tulang rahang itu tidak mengandung fluorin, ini menunjukan bahwa tulang tersebut tidak terkubur tidak lebih dari beberapa tahun. Sedangkan tengkoraknya hanya mengandung sedikit fluorin yang menunjukan usianya hanya beberapa ribu tahun. Disimpulkan dalam analisis terperinci bahwa ini adalah pemalsuan dan diumumkan pada tahun 1953. Tengkorak tersebut milik manusia yang berusia 500 tahun dan tulang rahangnya milik kera yang baru saja mati.
Skenario manusia Nebraska dimulai saat Henry Fairfield Osborn Pada tahun 1922 mengumumkan telah menemukan sebuah fosil gigi geraham yang berasal dari periode Pliosin, di Nebraska barat, dekat Snake Brook. Gigi ini dinyatakan memiliki karakteristik gigi manusia dan gigi kera. Argumentasi ilmiah yang mendalam pun dimulai. Sebagian menafsirkan gigi ini berasal dari Pithecanthropus Erectus, sedangkan lainnya menyatakan lebih mirip gigi manusia. Banyak ahli yang memberikan dukungan kepada Osborn. Berdasarkan satu gigi ini, rekonstruksi kepada dan tubuh Manusia Nebraska pun digambar. Lebih Jauh Bahkan manusia Nebraska dilukiskan bersama istri dan anak-anaknya sebagai sebuah keluarga utuh dengan latarbelakang alam. Padahala skenario ini hanya berkembang dari saru gigi. Imajinatif sekali ya!!! Namun pada tahun 1927 bagian lain dari kerangkanya ditemukan, menurut potongan-potongan tulang ini, gigi tersebut bukan milik manusia atau kera, melainkan milik spesies babi liar Amerika yang telah punah.
Di awal abad ke-20 pencarian "mata rantai transisi yang masih hidup" (manusia setengah kera) menghasilkan kejadian yang memilukan dan yang paling biadab diantaranya adalah yang menimpa seorang Pigmi (suku di Afrika Tengan dengan tinggi badan rata-rata kurang dari 127cm) bernama Ota Benga. Ota Benga ditangkap pada tahun 1904 oleh seorang peneliti evolusionis di Kongo. Dengan dirantai dan dikurung seperti bintang ia dibawa ke Amerika Serikat. Di sana para ilmuwa evolusionis memamerkannya untuk umum pada Pekan Raya Dunia di St. Louis bersama spesies kera lain dan memperkenalkannya sebagai "Mata rantai transisi terdekat dengan manusia".Dua tahun kemudian, mereka membawanya ke kebun binatang Bronx di New york. Ia dipamerkan dakan kelompok "Nenek moyang manusia" bersama beberapa simpanse, gorila dan orang utan. Tidak tahan dengan perlakuan yang diterimanya, ota benga akhirnya bunuh diri.
Itu adalah sekelumit bukti dari tidak ilmiahnya teori evolusi. Bantahan-bantahan Lainnya mengenai Teori Evolusi dapat dibaca dalam Ebook "Keruntuhan Teori Evolusi" (Harun Yahya). Ebook ini dapat di unduh maupun dibaca online di: http://www.harunyahya.com/indo/buku/keruntuhan001.htm
Tiga Skandal Skenario Teori Evolusi
Setidaknya ada tiga skenario khayalan yang dibuat oleh evolusionis guna mendukung ide tentang Teori Evolusi Manusia. Ketiga hal itu adalah Cerita tentang Manusia Piltdown, Manusia Nebraska dan Ota Benga.
Skenario Manusia Piltdown dimulai ketika Charles Dawson (Ahli Paleontroplogi) menyatakan bahwa ia telah menemukan tulang rahang dan fragmen tengkorak di dalam sebuah lubang di Piltdown, Inggris tahun 1912. tulang rahang itu mirip tulang rahang kera, namun gigi dan tengkoraknya seperti manusia. Tidak kurang 500 tesis doktor mengenai subjek ini. Pada tahun 1949, Kenneth oakley dari departemen paleontologi British museum mencoba metode "pengujian fluorin", pengujian baru yang digunakan untuk menentukan umur fosil-fosil tua. Pengujian dilakukan terhadap fosil manusia piltdown. Hasilnya tulang rahang itu tidak mengandung fluorin, ini menunjukan bahwa tulang tersebut tidak terkubur tidak lebih dari beberapa tahun. Sedangkan tengkoraknya hanya mengandung sedikit fluorin yang menunjukan usianya hanya beberapa ribu tahun. Disimpulkan dalam analisis terperinci bahwa ini adalah pemalsuan dan diumumkan pada tahun 1953. Tengkorak tersebut milik manusia yang berusia 500 tahun dan tulang rahangnya milik kera yang baru saja mati.
Skenario manusia Nebraska dimulai saat Henry Fairfield Osborn Pada tahun 1922 mengumumkan telah menemukan sebuah fosil gigi geraham yang berasal dari periode Pliosin, di Nebraska barat, dekat Snake Brook. Gigi ini dinyatakan memiliki karakteristik gigi manusia dan gigi kera. Argumentasi ilmiah yang mendalam pun dimulai. Sebagian menafsirkan gigi ini berasal dari Pithecanthropus Erectus, sedangkan lainnya menyatakan lebih mirip gigi manusia. Banyak ahli yang memberikan dukungan kepada Osborn. Berdasarkan satu gigi ini, rekonstruksi kepada dan tubuh Manusia Nebraska pun digambar. Lebih Jauh Bahkan manusia Nebraska dilukiskan bersama istri dan anak-anaknya sebagai sebuah keluarga utuh dengan latarbelakang alam. Padahala skenario ini hanya berkembang dari saru gigi. Imajinatif sekali ya!!! Namun pada tahun 1927 bagian lain dari kerangkanya ditemukan, menurut potongan-potongan tulang ini, gigi tersebut bukan milik manusia atau kera, melainkan milik spesies babi liar Amerika yang telah punah.
Di awal abad ke-20 pencarian "mata rantai transisi yang masih hidup" (manusia setengah kera) menghasilkan kejadian yang memilukan dan yang paling biadab diantaranya adalah yang menimpa seorang Pigmi (suku di Afrika Tengan dengan tinggi badan rata-rata kurang dari 127cm) bernama Ota Benga. Ota Benga ditangkap pada tahun 1904 oleh seorang peneliti evolusionis di Kongo. Dengan dirantai dan dikurung seperti bintang ia dibawa ke Amerika Serikat. Di sana para ilmuwa evolusionis memamerkannya untuk umum pada Pekan Raya Dunia di St. Louis bersama spesies kera lain dan memperkenalkannya sebagai "Mata rantai transisi terdekat dengan manusia".Dua tahun kemudian, mereka membawanya ke kebun binatang Bronx di New york. Ia dipamerkan dakan kelompok "Nenek moyang manusia" bersama beberapa simpanse, gorila dan orang utan. Tidak tahan dengan perlakuan yang diterimanya, ota benga akhirnya bunuh diri.
Itu adalah sekelumit bukti dari tidak ilmiahnya teori evolusi. Bantahan-bantahan Lainnya mengenai Teori Evolusi dapat dibaca dalam Ebook "Keruntuhan Teori Evolusi" (Harun Yahya). Ebook ini dapat di unduh maupun dibaca online di: http://www.harunyahya.com/indo/buku/keruntuhan001.htm
Add Comments