Citra Islam di mata dunia barat begitu buruk. 2 Sebab utamanya adalah, pertama ketidakadilan negeri-negeri Barat dalam politik dunia yang mengakibatkan rasa kebencian sebagian umat Islam yang terzalimi, yang pada akhirnya munculnya pandangan ekstrem tentang jihad di era modern ini.
Kedua, kesalahpahaman orang-orang barat terhadap ajaran Islam akibat penyesatan berita dan tulisan mengenai Islam dan ajarannya. Akhirnya yang muncul dalam pandangan dunia barat umumnya adalah bahwa agama Islam adalah agama barbar yang tidak berkasih sayang, kejam dan pandangan negatif lainnya.
Ajaran Islam tentang kasih sayang telah lama di kumandangkan dengan sempurna dan indah. Namun, kebanyakan dari manusia tidak menyadari apa arti sesungguhnya dari kasih sayang itu sendiri, sehingga dapat terhenti dan menyimpang dari aturan-aturan yang telah di firmankan oleh Allah SWT dan hadist-hadist Rasulullah SAW.
Sebagaimana hadist Rasulullah SAW, “Man laa yarhaminnaasa laa yarhamhullaah”
Barang siapa tidak menyayangi manusia, Allah tidak akan menyayanginya. (H.R. Turmudzi)
Dalam hadis tersebut kasih sayang seorang Muslim tidaklah terhadap saudara se-Muslim saja, tapi untuk semua umat manusia.
Sebagaimana hadist Rasulullah SAW, “Sekali-kali tidaklah kalian beriman sebelum kalian mengasihi.”
Kemudian para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, semua kami pengasih”
Berkata Rasulullah, “Kasih sayang itu tidak terbatas pada kasih sayang salah seorang di antara kalian kepada sahabatnya (mukmin), tetapi bersifat umum (untuk seluruh umat manusia).”
(H.R. Ath-Thabrani)
Bahkan, bukan hanya kepada manusia saja ajaran Islam yang tinggi ini telah mengajarkan bagaimana kasih sayang terhadap hewan dan tumbuhan yang harus direalisasikan. Abu Bakar Shiddiq r.a. pernah berpesan kepada pasukan Usamah bin Zaid,
“Janganlah kalian bunuh perempuan, orang tua, dan anak-anak kecil. Jangan pula kalian kebiri pohon-pohon kurma, dan janganlah kalian tebang pepohonan yang berbuah. Jika kalian menjumpai orang-orang yang tidak berdaya, biarkanlah mereka, jangan kalian ganggu.”
Sebuah nasihat ini walau dalam keadaan untuk perang, ajaran Islam tetap memancarkan kasih sayangnya terhadap manusia, hewan, dan tumbuhan.
Sebuah kisah lain yang menarik ketika Amr bin Ash menaklukkan kota Mesir, saat itu datanglah seekor burung merpati di atas kemahnya. Melihat kejadian ini, kemudian Amr bin Ash membuat sangkar untuk merpati tersebut di atas kemahnya.
Tatkala ia mau meninggalkan perkemahannya, burung dan sangkar tersebut masih ada. Ia pun tidak mau mengganggunya dan dibiarkan burung merpati itu hidup bersama sangkar yang ia buat. Maka kota itu dijuluki sebagai kota fasthath (kemah).
Sifat kasih sayang adalah termasuk akhlak yang mulia yang dicintai Allah. Sebaliknya Allah sangat membenci akhlak yang rendah. Di antaranya kepada orang-orang yang tidak memiliki rasa belas kasih sayang. Ditegaskan hadist Rasulullah SAW. "Laa tunza’ur rahmatu illaa min syaqiyyin."
Rasa kasih sayang tidaklah dicabut melainkan hanya dari orang-orang yang celaka.
(H.R. Ibn. Hibban)
(Sumber: http://comeseemystuff.blogspot.com)
Kedua, kesalahpahaman orang-orang barat terhadap ajaran Islam akibat penyesatan berita dan tulisan mengenai Islam dan ajarannya. Akhirnya yang muncul dalam pandangan dunia barat umumnya adalah bahwa agama Islam adalah agama barbar yang tidak berkasih sayang, kejam dan pandangan negatif lainnya.
Ajaran Islam tentang kasih sayang telah lama di kumandangkan dengan sempurna dan indah. Namun, kebanyakan dari manusia tidak menyadari apa arti sesungguhnya dari kasih sayang itu sendiri, sehingga dapat terhenti dan menyimpang dari aturan-aturan yang telah di firmankan oleh Allah SWT dan hadist-hadist Rasulullah SAW.
Sebagaimana hadist Rasulullah SAW, “Man laa yarhaminnaasa laa yarhamhullaah”
Barang siapa tidak menyayangi manusia, Allah tidak akan menyayanginya. (H.R. Turmudzi)
Dalam hadis tersebut kasih sayang seorang Muslim tidaklah terhadap saudara se-Muslim saja, tapi untuk semua umat manusia.
Sebagaimana hadist Rasulullah SAW, “Sekali-kali tidaklah kalian beriman sebelum kalian mengasihi.”
Kemudian para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, semua kami pengasih”
Berkata Rasulullah, “Kasih sayang itu tidak terbatas pada kasih sayang salah seorang di antara kalian kepada sahabatnya (mukmin), tetapi bersifat umum (untuk seluruh umat manusia).”
(H.R. Ath-Thabrani)
Bahkan, bukan hanya kepada manusia saja ajaran Islam yang tinggi ini telah mengajarkan bagaimana kasih sayang terhadap hewan dan tumbuhan yang harus direalisasikan. Abu Bakar Shiddiq r.a. pernah berpesan kepada pasukan Usamah bin Zaid,
“Janganlah kalian bunuh perempuan, orang tua, dan anak-anak kecil. Jangan pula kalian kebiri pohon-pohon kurma, dan janganlah kalian tebang pepohonan yang berbuah. Jika kalian menjumpai orang-orang yang tidak berdaya, biarkanlah mereka, jangan kalian ganggu.”
Sebuah nasihat ini walau dalam keadaan untuk perang, ajaran Islam tetap memancarkan kasih sayangnya terhadap manusia, hewan, dan tumbuhan.
Sebuah kisah lain yang menarik ketika Amr bin Ash menaklukkan kota Mesir, saat itu datanglah seekor burung merpati di atas kemahnya. Melihat kejadian ini, kemudian Amr bin Ash membuat sangkar untuk merpati tersebut di atas kemahnya.
Tatkala ia mau meninggalkan perkemahannya, burung dan sangkar tersebut masih ada. Ia pun tidak mau mengganggunya dan dibiarkan burung merpati itu hidup bersama sangkar yang ia buat. Maka kota itu dijuluki sebagai kota fasthath (kemah).
Sifat kasih sayang adalah termasuk akhlak yang mulia yang dicintai Allah. Sebaliknya Allah sangat membenci akhlak yang rendah. Di antaranya kepada orang-orang yang tidak memiliki rasa belas kasih sayang. Ditegaskan hadist Rasulullah SAW. "Laa tunza’ur rahmatu illaa min syaqiyyin."
Rasa kasih sayang tidaklah dicabut melainkan hanya dari orang-orang yang celaka.
(H.R. Ibn. Hibban)
(Sumber: http://comeseemystuff.blogspot.com)
Add Comments