"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur`an) pada malam Al Qadar (lailatul qadar). Apakah yang dimaksud dengan malam Al Qadar. Malam Al Qadar itu adalah lebih baik dari 1000 bulan. Padanya turunlah Malaikat dan ruh dengan izin Rabb mereka. Selamatlah malam itu hingga keluar fajar." ( Q.S Al Qadr: 1-6).
Lailatul Qadar adalah satu malam dari 30 hari bulan Ramadhan yang sangat ditunggu-tunggu oleh orang beriman. Pada malam itu adalah malam yang penuh keberkahan (lailah mubarakah), yang mempunyai keistimewaan, malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Sebagian ulama mengatakan bahwa sebab dinamakan lailatul 'Al Qadar' (takdir), karena Allah mentakdirkan pada malam itu umur manusia dan rizki-rizki manusia.
Allah menampakan kepada para Malaikat yang diutus mengurus keadaan para makhluk apa yang Allah tetapkan untuk tahun itu, yaitu dari lailatul qadar sampai ke lailatul qadar yang akan datang.
Pada malam lailatul qadar dibuka segala pintu langit, sejak dari terbenam matahari sampai terbitnya. Para Malaikat bertebaran ke seluruh pelosok bumi memasuki rumah-rumah orang mukmin sambil bertasbih, bertahlil dan memohon ampunan bagi umat Muhammad saw.
Pada malam itu Allah menerima taubat segala orang yang bertaubat. Pada lailatul qadar, pahala amal lebih besar dari pada pahala amal 1000 bulan pada malam lainnya. Oleh sebab itu, lailatul qadar adalah malam yang ditunggu-tunggu oleh orang beriman.
Mengenai kapan tepatnya lailatul qadar itu, hanya Allah sajalah yang mengetahui. Namun Rasulullah telah memberikan 'ancer-ancer' (patokan) malam-malam yang memiliki kemungkinan besar menjadi malam Al Qadar.
Diriwiyatkan oleh Malik dalam Al Muwatha' dari Abu Sa'id Al Khudri ujarnya (yang artinya) :
Adalah Rasulullah SAW, beri'tikaf pada puluhan yang kedua dari bulam Ramadhan. Pada suatu tahun setelah beliau sampai pada malam 21 yang seharusnya beliau keluar dari i'tikaf pada paginya, beliau berkata: "Barang siapa turut i'tikaf bersamaku, hendaklah beri'tikaf pada puluhan yang terakhir. Sungguh telah diperlihatkan kepadaku malam al qadar. Kemudian aku dijadikan lupa. Aku bersujud pada paginya di air dan tanah. Karena itu carilah dia (malam al qadar) di puluhan yang akhir, carilah dia di tiap-tiap malam yang ganjil." Berkata Abu Sa'id: "Maka turunlah hujan pada malam itu, sedangkan masjid diatapi dengan daun kurma dan menetaslah air ke lantai. Kedua mataku melihat Rasulullah kembali dari masjid, sedangkan pada dahinya nampak bekas air tanah, yaitu pada malam 21."
Diriwayatkan oleh Bukhari dari 'Aisyah bahwa Rasulullah saw bersabda (yang artinya): " Carilah dengan segala daya upaya malam al-qadar di malam-malam ganjil dari puluhan yang akhir dari bulan Ramadhan."
Diriwayatkan oleh Ibnu Umar, bahwa Nabi saw bersabda (yang artinya): "Carilah lailatul qadar pada puluhan yang akhir, jika seseorang lemah mencari, maka janganlah kamu kalah dalam mencari pada tujuh yang akhir."
Diriwayatkan oleh Ahmad dari Ubadah ibn Shamid (yang artinya) :
"Rasulullah mengabarkan kepada kami tentang lailatul qadar. Beliau berkata: "Dia di dalam bulan Ramadhan, di puluhan yang akhir malam 21, atau malam 23, atau malam 25 atau malam 27 atau malam 29 atau di akhir malam bulan ramadhan. Barang siapa mengerjakan qiyam pada malam itu karena imannya kepada Allah dan karena mengharap keridhaanNya niscaya diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang. " (sumber: Pedoman Puasa {Teuku Hasbiy As Shidiqie} )
Lailatul Qadar adalah satu malam dari 30 hari bulan Ramadhan yang sangat ditunggu-tunggu oleh orang beriman. Pada malam itu adalah malam yang penuh keberkahan (lailah mubarakah), yang mempunyai keistimewaan, malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Sebagian ulama mengatakan bahwa sebab dinamakan lailatul 'Al Qadar' (takdir), karena Allah mentakdirkan pada malam itu umur manusia dan rizki-rizki manusia.
Allah menampakan kepada para Malaikat yang diutus mengurus keadaan para makhluk apa yang Allah tetapkan untuk tahun itu, yaitu dari lailatul qadar sampai ke lailatul qadar yang akan datang.
Pada malam lailatul qadar dibuka segala pintu langit, sejak dari terbenam matahari sampai terbitnya. Para Malaikat bertebaran ke seluruh pelosok bumi memasuki rumah-rumah orang mukmin sambil bertasbih, bertahlil dan memohon ampunan bagi umat Muhammad saw.
Pada malam itu Allah menerima taubat segala orang yang bertaubat. Pada lailatul qadar, pahala amal lebih besar dari pada pahala amal 1000 bulan pada malam lainnya. Oleh sebab itu, lailatul qadar adalah malam yang ditunggu-tunggu oleh orang beriman.
Mengenai kapan tepatnya lailatul qadar itu, hanya Allah sajalah yang mengetahui. Namun Rasulullah telah memberikan 'ancer-ancer' (patokan) malam-malam yang memiliki kemungkinan besar menjadi malam Al Qadar.
Diriwiyatkan oleh Malik dalam Al Muwatha' dari Abu Sa'id Al Khudri ujarnya (yang artinya) :
Adalah Rasulullah SAW, beri'tikaf pada puluhan yang kedua dari bulam Ramadhan. Pada suatu tahun setelah beliau sampai pada malam 21 yang seharusnya beliau keluar dari i'tikaf pada paginya, beliau berkata: "Barang siapa turut i'tikaf bersamaku, hendaklah beri'tikaf pada puluhan yang terakhir. Sungguh telah diperlihatkan kepadaku malam al qadar. Kemudian aku dijadikan lupa. Aku bersujud pada paginya di air dan tanah. Karena itu carilah dia (malam al qadar) di puluhan yang akhir, carilah dia di tiap-tiap malam yang ganjil." Berkata Abu Sa'id: "Maka turunlah hujan pada malam itu, sedangkan masjid diatapi dengan daun kurma dan menetaslah air ke lantai. Kedua mataku melihat Rasulullah kembali dari masjid, sedangkan pada dahinya nampak bekas air tanah, yaitu pada malam 21."
Diriwayatkan oleh Bukhari dari 'Aisyah bahwa Rasulullah saw bersabda (yang artinya): " Carilah dengan segala daya upaya malam al-qadar di malam-malam ganjil dari puluhan yang akhir dari bulan Ramadhan."
Diriwayatkan oleh Ibnu Umar, bahwa Nabi saw bersabda (yang artinya): "Carilah lailatul qadar pada puluhan yang akhir, jika seseorang lemah mencari, maka janganlah kamu kalah dalam mencari pada tujuh yang akhir."
Diriwayatkan oleh Ahmad dari Ubadah ibn Shamid (yang artinya) :
"Rasulullah mengabarkan kepada kami tentang lailatul qadar. Beliau berkata: "Dia di dalam bulan Ramadhan, di puluhan yang akhir malam 21, atau malam 23, atau malam 25 atau malam 27 atau malam 29 atau di akhir malam bulan ramadhan. Barang siapa mengerjakan qiyam pada malam itu karena imannya kepada Allah dan karena mengharap keridhaanNya niscaya diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang. " (sumber: Pedoman Puasa {Teuku Hasbiy As Shidiqie} )
Add Comments