Kebahagian dan ketentraman di dalam kehidupan keluarga adalah dambaan setiap orang. Rumahku adalah surgaku merupakan ungkapan klasik yang akan selalu ada, karena itulah tujuan dalam kehidupan keluarga. Keluarga menjadi tempat untuk tempat berteduh dan berlindung dari keburukan-keburukan kehidupan di luarnya. Kerukunan dan kasih sayang yang selalu terjalin diantara anggota keluarga akan menciptakan surga kecil di dunia ini.
Bagaimana cara untuk dapat mewujudkan hal tersebut. Faktor yang cukup penting guna merealisasikannya adalah dengan membentengi rumah dari syetan. Karena tidak bisa disangkal oleh orang yang beriman bahwa jelas syetan merupakan musuh yang nyata bagi setiap manusia.
“Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagi kalian maka jadikanlah dia sebagai musuh.” (Fathir: 6)
Musuh itu akan selalu mencari berbagai upaya untuk mencelakakan lawannya. Dan hebatnya lagi yang namanya syetan itu tidak pernah lelah untuk berupaya menjatuhkan manusia. Nah salah satu upaya syetan guna menghancurkan martabat manusia adalah dengan merusak kehidupan keluarga. Syetan selalu berupaya tanpa henti untuk memisahkan suami-istri. Dari Rasulullah saw:
إِنَّ إِبلِيسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْماَءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً، يَجِيءُ أَحَدُهُم فَيَقُولُ: فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا. قَالَ: مَا صَنَعْتَ شَيْئًا. ثُمَّ يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ: مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ. قَالَ: فَيُدْنِيهِ مِنْهُ وَيَقُولُ: نِعْمَ أَنْتَ
Sesungguhnya iblis meletakkan singgasananya di atas air lantas ia mengirim kan tentara-tentaranya. Maka yang paling dekat di antara mereka dengan iblis adalah yang paling besar fitnah yang ditimbulkannya. Datang salah seorang dari anak buah iblis menghadap iblis seraya berkata, “Aku telah melakukan ini dan itu.” Iblis menjawab, “Engkau belum melakukan apa-apa.” Lalu datang setan yang lain melaporkan, “Tidaklah aku meninggalkan dia (anak Adam yang diganggunya) hingga aku berhasil memisahkan dia dengan istrinya.” Maka iblis pun mendekatkan anak buahnya tersebut dengan dirinya dan memujinya, “Engkaulah yang terbaik.” (HR. Muslim no. 7037).
Imam Nawawi dalam Al-Minhaj, menerangkan bahwa iblis itu bersinggasana di lautan. Dari tempatnya ia mengirim tentara-tentaranya ke penjuru bumi. Iblis memuji para syetan yang berhasil memisahkan suami dengan istrinya karena itu adalah tujuan puncak dari iblis.
Bahkan Syetan mengajari manusia ilmu sihir sehingga manusia bisa merusak hubungan suami-istri dengan ilmu sihir yang diajarkan syetan.
Bahkan Syetan mengajari manusia ilmu sihir sehingga manusia bisa merusak hubungan suami-istri dengan ilmu sihir yang diajarkan syetan.
Hadits ini menunjukan besarnya perkara perceraian itu dan besarnya kemudharatan yang ditimbulkannya. dengan berbuat demikian berarti memutuskan hubungan yang Allah l perintahkan untuk disambung, menceraiberaikan rahmah dan mawaddah yang Allah l jadikan di dalamnya, serta merobohkan rumah yang dibangun dalam Islam. (Ikmalul Mu’lim bi Fawa’id Muslim, 8/349).
Oleh sebab itu, kita perlu untuk membentengi rumah dari syetan. Ketika syetan telah berhasil mendiami sebuah rumah, niscaya ia akan menebarkan kerusakan di dalamnya, sehingga terjadilah perselisihan di antara anak-anak dan perpisahan antara suami dengan istrinya. Berubahlah mawaddah (kasih sayang) menjadi ‘adawah (permusuhan), rahmah menjadi azab.
Beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk membentengi rumah dari syetan yaitu:
- Mengucapkan salam ketika masuk rumah.
- Banyak berzikir baik di rumah ada orang atau tidak.
- Berzikir kepada Allah ketika makan dan minum
- Banyak membaca Al-Qur’an dalam rumahAbu Hurairah mengabarkan dari Rasulullah, beliau bersabda:لاَ تَجْعَلُوْا بُيُوْتَكُمْ مَقَابِرَ، إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيْهِ سُوْرَةُ الْبَقَرَةِ“Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan. Sesungguhnya setan akan lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan surah Al-Baqarah.” (HR. Muslim no. 1821)
- Membaca Surat Al-Baqarah dalam rumah (Apabila merasa di rumah banyak masalah).sabda Rasulullah:إِنَّ لِكُلِّ شَيْءٍ سَنَامًا، وَسَنَامُ الْقُرْآنِ سُوْرَةُ الْبَقَرَةِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ إِذَا سَمِعَ سُوْرَةَ الْبَقَرَةِ تُقْرَأُ خَرَجَ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي يُقْرُأُ فِيْهِ سُوْرَةُ الْبَقَرَةِ“Sesungguhnya segala sesuatu ada puncaknya (punuknya) dan puncak dari Al-Qur’an adalah surah Al-Baqarah. Sungguh setan bila mendengar dibacakannya surah Al-Baqarah, ia akan keluar dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al-Baqarah tersebut.” (HR. Al-Hakim, dihasankan Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 588)
- Banyak melakukan shalat nafilah/sunnah di rumahIbnu Umar menyampaikan bahwa Nabi saw bersabda:اجْعَلُوْا مِنْ صَلاَتِكُمْ فِي بُيُوْتِكُمْ وَلاَ تَتَّخِذُوْهَا قُبُوْرًا“Jadikanlah bagian dari shalat kalian di rumah-rumah kalian, dan jangan kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan.” (HR. Al-Bukhari no. 432 dan Muslim no. 1817).Dalam hadits yang lain Rasulullah n memerintahkan:فَعَلَيْكُمْ بِالصَّلاَةِ فِي بُيُوْتِكُمْ فَإِنَّ خَيْرَ صَلاَةِ الْمَرْءِ فِي بَيْتِهِ إِلاَّ الصَّلاَةَ الْمَكْتُوْبَةَ“Seharusnya bagi kalian untuk mengerjakan shalat di rumah-rumah kalian karena sebaik-baik shalat seseorang adalah di rumahnya terkecuali shalat wajib.” (HR. Al-Bukhari no. 731 dan Muslim no. 1822 )
Add Comments