Masjid Masjid Dengan Bentuk Unik

Advertisemen
Islam tidak membatasi kreativitas seorang muslim. Meskipun Islam bermula dari Arab namun pemeluknya tidak diwajibkan meniru budaya Arab. Dalam hal seni, khusunya arsitektur, seni-seni lokal diserap untuk memperkaya khazanah Islam. Hal ini dapat terlihat dari bentuk-bentuk bangunan masjid yang unik dibawah ini.

Masjid Nurul Yaqin


Masjid Nurul Yakin atau lebih dikenal dengan sebutan masjid Sewu (seribu) memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan masjid lainnya karena mesjid ini memiliki seribu pintu. Masjid seribu ini menjadi salah satu tempat paling menarik bagi wisatawan. Tak hanya wisatawan lokal tapi wisatawan asing. Mesjid ini terletak di Kp.Bayur Tangerang.






Masjid An Nurumi


Masjid An Nurumi merupakan masjid kecil di tepi jalan Jogja-Solo dengan arsitektur cukup unik. Kubah atapnya mirip bangunan di Moscow, Russia. Kubahnya berbentuk aneh dan berwarna-warni. Mesjid ini dikenal juga dengan nama Masjid Kremlin. Ada juga yang menjuluki Masjid Permen, sebab kubahnya warna-warni mirip permen lolipop.







Masjid Muhammad Cheng Ho


Masjid Muhammad Cheng Ho berada di Jalan Gading, Kota Surabaya. Mesjid ini tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai salah satu masjid terunik. Bangunan mesjid ini tidak berbentuk seperti mesjid pada umumnya karena dibuat dengan arsitektur khas Tiongkok. Bentuk bangunan ini mirip Masjid Niu Jie di Beijing yang berusia lebih dari 100 tahun.


Masjid Agung Djenne

Masjid ini didirikan berdasarkan kearifan lokal penduduk Djenne pada awal abad 20-an. Lumpur dan kayu palem yang melimpah menjadi material dalam bangunan masjid yang disesuaikan dengan iklim panas di Afrika Barat.

Masjid didirikan dari batu bata lumpur yang dikeringkan dengan sinar matahari (ferey) dan semen. Sementara lapisan luar menggunakan plester juga berbahan dasar lumpur sehingga memberi tampilan halus berkelok, seperti patung. Masjid ini sangat terlihat elegan karena dibangun dengan gaya arsitektur lokal.

Dinding masjid memiliki ketebalan antara 40 cm-60 cm, yang berguna untuk menahan berat struktur masjid yang tinggi selain untuk melindungi dari radiasi sinar matahari. Jadi saat siang, dinding masjid hangat secara bertahap dari luar, dan di malam hari perlahan menjadi dingin.


Advertisemen

Related Posts

Baca Tulisan Lainnya ini