Sejarah Ahmadiyah Di Indonesia

Advertisemen
Tulisan berikut ini membahas mengenai ahmadiyah mulai dari awal berdirinya sampai masuknya ahmadiyah ke Indoensia. Meliputi Awal berdirinya, Perpecahan di kalangan ahmadiyah, karakteristik ahmadiyah, Doktrinya, gerakannya di Indonesia, dll.

Ahmadiyah sebagai sebuah gerakan keagamaan lahir di India pada akhir abad ke-19 dengan latar belakang kemunduruan umat Islam India di bidang agama, politik, ekonomi, sosial dan bidang kehidupan lainnya, terutama setelah pecahnya revolusi India pada 1857 yang berakhir dengan kemenangan Inggris sehingga India dijadikan sebagai salah satu koloni Inggris yang terpenting di Asia.

Akan tetapi, dalam perkembangannya, secara intelektual reformisme India memainkan pengaruh yang tidak dapat diabaikan. Tulisan Amir Ali da Maulana Muhammad Ali, jika tidak termasuk Muhammad Iqbal, meskipun jarang secar tegas diakui sebagai sumber spiritual bagi kaum reformis Indonsia, sumber itu tidak bisa dibiarkan begitu saja. Lag pula meskipun usaha dakwah gerakan Ahmadiyah India, khususnya Ahmadiyah Lahore yang dibawa ke Jawa oleh Mirza Wali Ahmad Baiq (1924), yang secara angka jauh dari berhasil, Al-Quran terjemahan Ahmadiyah bertindak sebagai suatu sumber ilham dan bahkan peniruan bagi beberapa muslim terkemuka di Indonesia,

Berbicara mengenai Maulana Muhammad Ali khususnya, sebenarnya tidak bisa dilepaskan dengan gerakan Ahmadiyah di India. Sebab, melalui gerakan tersebut telah disajikan karya-karya di bidang intelektual baik kepada masyarakat India sendiri maupun di luar India, termasuk Indonesia.

Di samping sebagai ajaran, Ahmadiyah juga merupakan gerakan keagamaan yang dipimpin oleh Mirza Ghulam Ahmad (1835-1908) di Qadian, Punjab, India. Gerakan yang lahir tahu 1888 ini oleh kalangan muslim sunni ortodoks dianggap menyimpang dari ajaran Islam sebenarnya.


Ajaran-ajaran yang  umumnya dianggap menyimpang, tertuama mengenai tiga hal, yakni penyaliban Nabi Isa a.s, al-Mahdi (Imam Mahdi) yang dijanjikan akan muncul di akhir zaman, dan tentang kewajiban berjihad.

Baca kelanjutan tulisannya di ebook online berikut ini:
Advertisemen

Related Posts

Baca Tulisan Lainnya ini