Semboyan "kembali kepada AI-Quran" sudah banyak didengungkan orang. Semua sepakat, itulah formula yang akan dapat mengangkat umat Islam dari ketertinggalannya, dan mengantarkan mereka kepada suatu kebangkitan kembali yang didambakan. Tapi, sudahkah umat Islam mengenal Kitab Suci ini? Atau, sudah benarkah pengenalannya selama ini? Tanpa pengenalan yang benar, semboyan itu tak akan panya arti apa-apa dan tidak akan membawa kita ke mana-mana.
Buku ini membahas kedudukan dan nilai Al-Quran dalam dunia Muslim sebagaimana dirungkapkan oleh Kitab Suci itu sendiri, bukan sebagaimaoa anggapan kita - sebagai suatu penganut mazhab tertentu. Juga dibahas tentang penalaran (logika) Al-Quran, rabasia wahyu, ayat-ayat muhkam dan mutasyabih, ta'wil dan tanzil, nasikh dan mansukh, kedudukan sabda suci Nabi s.a.w. dan para Imam di hadapan AI-Quran, penafsiran-penafsiran tentangnya, dan banyak Iagi. Meskipun tidak baru dalam pasal-pasal pembahasannya, buku ini terasa mengandung kebaruan dalam metode ilmiahnya.
Allamah Sayyid Muhammad Husain Thabathaba'i adalah seorang ulama, pemikir, faqih, filosof, dan ahli matematika. Banyak menelurkan karya-karya penting di bidang keislaman, di antaranya Dasar-Dasar Filsafat dan Metode Realisme dan karya monumental, Al-Mizan, yang sering disebut-sebut sebagai tafsir AI-Quran dengan Al-Quran.
Add Comments