3 Corak Permikiran Dalam Islam

3 Corak Permikiran Dalam Islam
Advertisemen
1. Aliran religius – rasional (ad-diny al aqly)
yakni model pemikiran yang dibangun berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran agama ( nash) dengan mengunakan pendekatan rasional – filosofis. Dalam prakteknya, aliran ini banyak menggunakan konsep-konsep filsafat dalam mengembangkan konsep, atau berusaha menyelaraskan pandangan filsafat dengan orientasi keagamaan mereka.

2. Aliran Konservatif (Almuhafidz) 
Dalam membicarakan tentang ilmu dan pendidikan, aliran ini cenderung normatif dan bersifat murni keagamaan. Mereka memaknai ilmu dari pengertian sempit, yakni hanya yang mencankup ilmu-ilmu yang dibutuhkan pada saat sekarang ( hidup di dunia) yang jelas-jelas akan membawa manfaat kelak di akhirat.

Kelompok konservatif membagi ilmu menjadi dua kelompok yaitu, Pertama, ilmu yang wajib di pelajari oleh setiap individu meliputi ilmu tentang tata cara melakukan kewajiban yang sudah tiba saatnya dan ilmu ilmu-ilmu tentang kewajiban agama (‘ulum al faraidl al diniyah).

Kedua, ilmu yang hukumnya wajib kifayah untuk dipelajari, yakni ilmu pengetahuan yang dibutuhkan demi tegaknya urusan dunia, semisal ilmu kedokteran yang sangat krusial bagi pemeliharaan kesehatan badan.

Ilmu jenis pertama ibarat makanan pokok, sedangkan ilmu kedua seperti obat yan harus dimakan pada sat dibutuhkan saja . selain kedua ilmu tersebut terdapat pula ilmu fadilah ( keutamaan) antara pendalama ilmu keduokteran, ilmu hitung dan sebagainya. Diantara tokoh-tokohnya adalah AL Ghazali, Nasiruddin Thusi, Ibnu Haja.

3. Aliran Pragmatis ( Al dzara’iyah)
yaitu aliran yang melihat pendidikan bersifat pragmatis dan lebih berorentasi aplikasi praktis, dalam kontesk pendidikan islam, aliran melihat ini dari sudut nash, kemudian di jelaskan secara rasional dan dilihat dari tujuan fungsionalnya.

Tokoh utama aliran ini adalah Ibnu Khaldun, menurut Jawwad ridha, aliran ini merupakan wacana baru dalam pendidikan Islam, bila kalangan konservatif menpersempit ruang lingkup sekuler dihadapan rasionalitas Islam dan mengaitkanya secara kaku dengan pemikiran atau warisan salaf, Sedangkan rasionalitas dalam program pendidikan berfikir idealistik sehingga memasukan disiplin keilmuan yang nyata terkait dengan kebutuhan langsung manusia, baik merupakan kebutuhan spiritual rohaniah maupun kebutuhan materialnya.
Advertisemen

Related Posts

Baca Tulisan Lainnya ini

  • Tata Cara Makan Dan Minum Yang Diajarkan Rasulullah SAW
    Umat Islam sudah pada mengetahui bahwa Rasulullah, Muhammad SAW diutus sebagai…
  • Apa Jasa Islam dan Muslim Bagi Dunia Modern?
    Robert Briffault dalam " Making of Humanity" : "Science adalah jasa terkenang…
  • Akhlak terhadap Flora (tumbuh-tumbuhan)
    Lingkungan hidup merupakan dukungan terhadap kehidupan dan kesejahteraan,…
  • Bagi Hasil dalam Bank Syariah (Musyarakah dan Mudharabah)
    Bagi hasil dalam praktik di Lembaga Keuangan Syariah yakni dilakukan dengan…
  • Fikih Zakat: Pengertian, Syarat, Macam dan Sasaran
    Pengertian Zakat Zakat secara bahasa berasal dari kata masdar zaka yang…
  • Inilah Cara Bentengi Rumah Dari Syetan dan Mengusirnya
    Kebahagian dan ketentraman di dalam kehidupan keluarga adalah dambaan setiap…
  • Masalah Umat Islam Kini dan Penyelesaian
    Tetapi sekarang di mana semuanya itu? Segala kehilangan itu? Di mana kemuliaan…