Berdasarkan bahan yang digunakan untuk membuat alat-alat kehidupan, masa prasejarah di Indonesia dapat dibagi ke dalam dua masa, yaitu zaman batu dan zaman logam.
Pembabakan Pra Sejarah: 1. Zaman Batu
a. Zaman batu tua (Paleolithikum)
Peralatan yang digunakan tebuat dari batu yang masih kasar. Misalnya: kapa perimbas, kapak genggam, dan alat-alat serpih. Kehidupan manusianya masih berpindah-pindah mengembara sebagai pemburu.
b. Zaman batu pertengahan (Mesolithikum)
Peralatan yang digunakan masih hampir sama dengan masa sebelumnya, hanya sedikit lebih halus. Kehidupan manusia sudah mengenal cocok tanam sangat sederhana dan mulai mencari tempat tinggal yang tetap.
c. Zaman batu akhir (Neolithikum)
Peralatan yang digunakan telah diasah sampai halus. Manusia sudah mulai membuat gerabah, mempunyai tempat tinggal yang tetap dan memiliki pengetahuan bertani yang baik. Mereka juga telah bisa memintal dan menenun. Pada masa ini manusia sudah mulai membuat bangunan megalit yang berhubungan dengan kepercayaan, antara lain: menhir, dolmen, sarkofagus, punden berundak, dan peti kubur batu. Manusia yang tinggal di dekat pantai dan sungai besar juga telah mengenal pelayaran
Pembabakan Prasejarah: 2. Zaman logam
Pada masa ini manusia telah hidup membangun perkampungan atau desa. Perdagangan antar pulau dilakukan dengan perahu bercadik. Peralatan yang dibuat dari bahan logam antara lain; nekara, moko, kapak perunggu, bejana perunggu, patung perunggu dan perhiasan dari perunggu. Zaman logam dibagi dalam tiga zaman yaitu:
a. Zaman Tembaga
Zaman ini manusia telah mampu membuat peralatan dari tembaga. Tetapi di Indonesia tidak ditemukan barang-barang yang terbuat dari tembaga. Kemungkinan setelah zaman batu akhir langsung mengalami zaman perunggu.
b. Zaman perunggu
zaman ini, manusia sudah menggunakan campuran antara tembaga dengan timah sebagai bahan untuk membuat peralatan.
c. Zaman besi
Zaman besi merupakan zaman terakhir dari zaman prasejarah. Pada zaman ini, manusia telah mampu melebur biji besi untuk membuat peralatan. Alat-alat peninggalan mereka jarang yang ditemukan dalam keadaan utuh, karena mudah hancur terkena karat.
Add Comments