Beliau dikenal sebagai pendiri madhab Syafi’i dengan Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Idris bin Syafi’i al Quraisyi. Beliau dilahirkan di Ghaza pada Tahun 150 H bertepatan dengan meningalnya Imam abu Hanifah.
Beliau ketika umur 10 tahun dibawa Ibunya ke Mekkah, ketika itu beliau sudah hafal Al Qur’an. Beliau berguru pada Sufyan bin Uyanah dan Muslim bin Khalid, setelah itu ia pergi ke Madinah untuk berguru kepada Imam Malik, beliu juga berguru kepada Muhammad bin Hasan Ayaibani murid Abu Hanifah di Irak.
Beliau kemudian bermukim di Mekkah selama tujuh tahun kemudian kembali ke Bagdad. Dan beliau menberikan pelajaran kepada Murid-muridnya, setelah dua tahun di Bagdad beliau pergi ke Madinah kemudian pada tahun 198 H beliau kembali lagi ke Bagdad dan dilanjutkan ke Mesir tahun 199 H.
Di Mesir beliau menberikan fatwa-fatwanya kemudian dikenal dengan nama Qaul Jaddid, sedang pada saat di Bagdad disebut dengan Qaul Qadim, beliau meninggal pada tahun 204 H di Mesir.
Beliau adalah ulama besar yang manggabungkan antara metode ijtihadnya Imam Malik dengan Metodenya Imam Abu Hanifah, sehingga menemukan ijtihadnya yang mandiri. Beliu sangat berhati-hati dalam menberikan fatwa, sehingga fatwanya itu adalah keseimbangan antara rasio dan rasa.
Diantara kitab yang beliu karang adalah Ar Risalah, yang merupakan kitab ushul fiqh yang pertama kali dikarang dan karenanya Imam Syafi’i dikenal sebagi peletak ilmu ushul fiqh, kitab Al Umm, kitab ini berisi tentang masalah-masalah fiqh yang dibahas berdasarkan pokok pikiran beliu.
Dasar yang menjadi sumber hukum adalah al Qur’an, Sunnah, Ijma’ Qiyas, dan istidlal. Madzab ini dianut umat islam di afrika Utara, Mesir, Saudi Arabia, Yaman, Libanon, Palestina, Irak, Pakistan, Asia Tengara termasuk Indonesia.
Daftar Pustaka
Djazuli, Prof. H. A, Ilmu Fiqh, Pengalian, perkembangan, penerapan hukum Islam, Prenada Media, Jakarta, 2005
Abdul Wahab Khalaf, Khulasoh Tarikh al Tasrik al Islami, Dar al Alawy Indonesia, Tampa tahun
Drs. Zarkasi Abdul Salam, Drs. Oman Faturrohman SW, Pengantar Ushul Fuqh 1 LESFI, Yogyakarta,1994
Beliau ketika umur 10 tahun dibawa Ibunya ke Mekkah, ketika itu beliau sudah hafal Al Qur’an. Beliau berguru pada Sufyan bin Uyanah dan Muslim bin Khalid, setelah itu ia pergi ke Madinah untuk berguru kepada Imam Malik, beliu juga berguru kepada Muhammad bin Hasan Ayaibani murid Abu Hanifah di Irak.
Beliau kemudian bermukim di Mekkah selama tujuh tahun kemudian kembali ke Bagdad. Dan beliau menberikan pelajaran kepada Murid-muridnya, setelah dua tahun di Bagdad beliau pergi ke Madinah kemudian pada tahun 198 H beliau kembali lagi ke Bagdad dan dilanjutkan ke Mesir tahun 199 H.
Di Mesir beliau menberikan fatwa-fatwanya kemudian dikenal dengan nama Qaul Jaddid, sedang pada saat di Bagdad disebut dengan Qaul Qadim, beliau meninggal pada tahun 204 H di Mesir.
Beliau adalah ulama besar yang manggabungkan antara metode ijtihadnya Imam Malik dengan Metodenya Imam Abu Hanifah, sehingga menemukan ijtihadnya yang mandiri. Beliu sangat berhati-hati dalam menberikan fatwa, sehingga fatwanya itu adalah keseimbangan antara rasio dan rasa.
Diantara kitab yang beliu karang adalah Ar Risalah, yang merupakan kitab ushul fiqh yang pertama kali dikarang dan karenanya Imam Syafi’i dikenal sebagi peletak ilmu ushul fiqh, kitab Al Umm, kitab ini berisi tentang masalah-masalah fiqh yang dibahas berdasarkan pokok pikiran beliu.
Dasar yang menjadi sumber hukum adalah al Qur’an, Sunnah, Ijma’ Qiyas, dan istidlal. Madzab ini dianut umat islam di afrika Utara, Mesir, Saudi Arabia, Yaman, Libanon, Palestina, Irak, Pakistan, Asia Tengara termasuk Indonesia.
Daftar Pustaka
Djazuli, Prof. H. A, Ilmu Fiqh, Pengalian, perkembangan, penerapan hukum Islam, Prenada Media, Jakarta, 2005
Abdul Wahab Khalaf, Khulasoh Tarikh al Tasrik al Islami, Dar al Alawy Indonesia, Tampa tahun
Drs. Zarkasi Abdul Salam, Drs. Oman Faturrohman SW, Pengantar Ushul Fuqh 1 LESFI, Yogyakarta,1994
Add Comments