Inilah Cara Mengatasi Masalah Hidup Anda Dalam Islam

Advertisemen
Oleh  Haruna Razaq 

Ketika seorang Muslim menghadapi masalah, ia harus menyadari kenyataan bahwa ia membutuhkan intervensi dari Allah untuk memecahkan masalah dan ini hanya dapat dicapai melalui rahmat ilahi dan dengan mengikutinya  dengan berbagai macam perbuatan baik yang berbeda. Perbuatan baik mendatangkan rahmat Allah dan mengurangi kemarahan Allah, mencegah hukuman-Nya dan membuka jalan bagi solusi untuk masalah.

Ini Dia Cara Mengatasi Masalah Hidup Dalam Islam

Cara-cara Mengatasi Permasalahan Hidup

1. Percaya kepada Allah: 

Seorang Muslim yang sedang mengalami masalah tidak hanya harus percaya tetapi memperkuat keimanannya, cinta dan kedekatan dengan Allah. Harus dicatat bahwa pada poin tersebut tidak harus seorang Muslim kehilangan kepercayaan pada Allah, karena itu adalah dasar dari perbuatan lainnya dalam Islam. 

Hal ini berlaku untuk semua masalah dengan pengecualian mereka yang menderita gangguan mental yang berat atau kegilaan total. (untuk rincian, lihat Muhammad AL-Jibali, (2003): Sickness, Regulations & Exhortations hal.61) 

Baca Juga: Cara Atasi Galau

2. Untuk menyerahkan Masalah kepada Allah (tawakal):

Tidak seperti non-Muslim yang biasanya menggantungkan masalah mereka ke makhluk Allah, seorang muslim harus menyerahkan masalahnya kepada Allah dan tidak untuk setiap makhluk Allah; dan harus menerima bahwa apa pun masalahnya tidak bisa lepas darinya, dan itu telah ditahbiskan sebelum dirinya diciptakan. Lihat Qur'an (57Al-Hadid: 22-23).


3. Untuk memiliki pikiran yang baik tentang Allah (Husnuzdon) 

Seorang Muslim harus menjaga pikiran yang baik tentang Tuhannya, berpaling hanya kepada-Nya dalam ibadah dan doa, mengingat kemurahan hati-Nya yang besar, dan melihat ke depan untuk berkat dan pengampunan-Nya. Jabir Bin Abdullah (RA) meriwayatkan bahwa Rasulullah (SAW) mengatakan: ". Tak satu pun dari Anda harus mati tanpa memiliki harapan yang baik kepada Allah (SWT)" 

5. ANTARA KETAKUTAN DAN HARAPAN: 

Seseorang harus secara simultan menunjukkan rasa takut (Khauf) dan harapan (Raja '): takut hukuman Allah karena dosanya, dan berharap belas kasihan Allah. Allah berfirman tentang orang percaya sejati: "Mereka memanggil Tuhan mereka dengan rasa takut dan harapan, mereka menghabiskan dari apa yang kita berikan kepada mereka." (Q32: 16). (Muhammad AL-Jibali op citp.63) .

Diterjemahkan dari vanguardngr.com - Ways of solving problems in Islam


Advertisemen

Related Posts

Baca Tulisan Lainnya ini