Peristiwa Langka, Supermoon: Apa itu?

Advertisemen
Ada peristiwa langka menarik yang akan terjadi pada malam (20 Maret 2011). Sebuah fenomena alam yang jarang terjadi, fenomena ini disebut dengan 'supermoon'. Yaitu fenomena alam dimana jarak bulan dengan bumi lebih dekat dari biasanya sehingga bulan nampak 7 persen lebih besar. Sebagaimana disebutkan dalam kompas, sebenarnya istilah 'supermoon' bukanlah istilah dalam astronomi, melainkan dalam astrologi.

Kalangan astrolog biasanya mengidentikkan supermoon dengan kekuatan jahat atau bencana. Seorang astrolog bernama Richard Nolle, misalnya, memperkirakan bahwa supermoon kali ini akan menimbulkan bencana gunung berapi dan badai. Namun, hal tersebut ditampik oleh para astronom dengan mengatakan efek supermoon sangatlah kecil.

Kepercayaan kuno, sebelum zaman ilmiah menganggap berbagai fenomena alam berkaitan dengan malapetaka dan kekuatan jahat. Seperti halnya kepercayaan mengenai gerhana pada masau lampau. Orang jawa masa lampau menganggap gerhana matahari akibat dimakan oleh 'buto'.

Dalam sejarah Islam sendiri ada sebuah peristiwa menarik, yaitu saat kematian putra Nabi saw yang bertepatan dengan gerhana matahari, sehingga banyak orang mengira bahwa fenomena alam itu berkaitan dengan kematian itu.

Tetapi Rasulullah saw menegaskan bahwa peristiwa gerhana adalah satu diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya. Gerhana tidak ada hubungannya dengan peritistiwa yang terjadi pada manusia. Dalam AlQuran telah dijelaskan bahwa matahari maupun bulan berjalan pada garis edarnya masing-masing.

36. Yaasiin
37. Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan.
38. dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
39. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua
40. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.

Bulan yang istimewa ini takkan bisa dinikmati langsung dengan mata telanjang. Untuk membedakan "kegemukannya", harus digunakan teleskop. Untuk menikmatinya pemandangan terbaik ini, seseorang juga mesti memilih lokasi yang lapang dan gelap hingga cahaya Bulan bisa lebih terang.
Advertisemen

Related Posts

Baca Tulisan Lainnya ini