Begini Lo! Tata Cara Makan Orang Mukmin itu

Advertisemen
Islam adalah agama rahmat bagi semesta alam. Segala sendi kehidupan telah diatur dalam ajaran Islam agar manusia dapat hidup selaras dengan alam.

Makan yang merupakan aktivitas penting makhluk hidup termasuk bagi manusia memiliki pengaruh dalam kehidupannya. Oleh karenanya hal ini juga tak luput dari aturan Islam.

Oleh sebab itu ada beberapa aturan tata cara makan dalam Islam yang perlu kita ikuti.

Makan Sedikit dan Secukupnya.

Ibnu Umar r.a. berkata:
"Rasulullah saw bersabda:"Sesungguhnya orang-orang mukmin, makan dalam satu perut dan sesungguhnya orang kafir dan munafik, makan dalam tujuh perut."
(al Bukhary 70: 12, Muslim 36: 34)

Abu Hurairah r.a menerangkan:
"Bahwasanya seorang lelaki selalu makan banyak, Maka dia masuk agama Islam lalu dia makan sedikit. Hal itu diterangkan orang kepada Nabi, maka Nabi bersabda: "Sesungguhnya orang-orang mukmin, makan dalam satu perut dan orang-orang kafir, makan dalam tujuh perut."
(Bukhary 70: 12, Muslim 36: 34)

Hadis yang pertama menggambarkan bahwa orang mukmin merelakan sedikit yang diperoleh dari harta keduniaan, sedang orang kafir berlomba-lomba mencari keduniaan sebanyak mungkin. Mengandung pengertian juga, bahwa para mukmin dianjurkan supaya tidak terlalu banyak makan, karean yang demikian itu menimbulkan nafsu kebinatangan dan lainnya yang menimbulkan kerusakan.

Para ulama berkata bahwa Nabi bermaksud dengan hadist ini untuk menggerakan kita kepada mensedikitkan dunia dan menerangkan pula mensedikitkan makanan adalah dari perangai yang utama.

Hadis kedua diterangkan bahwa di waktu keadaan itu diceritakan kepada Nabi, maka Nabi pun menandaskan bahwa orang mukmin mencukupi makanan sekedar menolak lapar dan membantunya untuk ibadat, sedangkan orang kafir dalam menghadapi makanan melepaskan seleranya.

Diriwayatkan oleh Thabrani, Nabi saw bersabda: "Orang-orang yang sangat kekenyangan di dunia, itulah orang yang menderita kelaparan di akhirat."

Kata An Nawawi: sabda Nabi ini (pen. hadis yang pertama) mungkin ditujukan kepada sebagian orang mukmin dan sebagian orang kafir, karena tidak semua mereka bersifat demikian.

(Dikutip dari "2002 Mutiara Hadits VII" karya Habie As Shiddieqy)
Advertisemen

Related Posts

Baca Tulisan Lainnya ini