Kesalahan Penterjemahan Al Qur'an, Akibatkan Islamophobia

Advertisemen
Masih mengenai kebencian ataupun Islamophobia dunia Barat, Hal ini tidak terlepas dari sejarah maupun teks-teks barat lampau mengenai Islam. Salah satunya mengenai penterjemahan Al Quran yang keliru.

Dalam catatan kaki buku Maurice Bucaille disebutkan :

Para penterjemah Qur-an yang masyhur-masyhur tidak terlepas dari pada kebiasaan sekuler ini, yakni memasukkan dalam terjemahan mereka hal-hal yang tak terdapat dalam teks Arab. Dengan tidak merubah teks, orang dapat menambah judul yang tak terdapat dalam teks asli, dan tambahan itu merubah arti umum -- 

R. Blachere dalam terjemahannya yang terkenal, terbitan Maisonneuse tahun 1966 halaman 115, memasukkan judul yang tak terdapat dalam Qur-an di atas ayat-ayat yang memang mengajak umat Islam untuk memegang senjata, akan tetapi bukan mengajak kepada agressi, R. Blachere membubuhi judul "Kewajiban untuk melakukan perang suci." Tentu saja pembaca yang tidak dapat memahami Qur-an kecuali dengan terjemahan akan merasa yakin bahwa seorang Islam wajib melakukan Perang Suci.

Apalagi ditambah kejadian 9/11 yang merupakan titik tolak perjumpaan Islam dengan Barat pada abad 21 ini dan berbagai kejadian bom yang diasosiasikan dengan Islam, semakin meyakinkan pemahaman sebagian orang Barat bahwa Islam penuh dengan kekerasan, bukan agama penuh cinta dan kedamaian. Sehingga kita bisa dapati sampai saat ini masih ada berbagai ejekan dan cemoohan terhadap Islam dari orang Barat melalui berbagai media populer seperti Facebook, Youtube maupun blog.

Advertisemen

Related Posts

Baca Tulisan Lainnya ini