Mencoba Memahami sebab kemerosotan Moral

Advertisemen
Bagi penulis salah satu masalah terbesar Islam saat ini adalah kemerosotan moral muslim di seluruh dunia. Setelah mencoba memahami permasalahan ini setidaknya ada beberapa sebab yang memunculkan permasalahan ini:

1. Kuatnya paham Materialisme dan liberalisme.

Dua saudara ini telah menciptakan suatu fatamorgana bagi manusia (bisa jadi ini adalah qiyasan apa yang disebut DAJJAL), yang dalam sebuah hadits disebutkan bahwa nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka). keduanya menjanjikan 'kebahagian' bagi manusia. materialisme mengajarkan bahwa kebahagian adalah dengan menjadi orang kaya dan memiliki segalanya.

Sementara liberalisme mengajarkan kebebasan dalam segala hal, karena menganggap manusia bebas berbuat apapun selama tidak mengganggu orang lain. Liberalisme sendiri bermula dari paham materialisme yang menganggap bahwa kehidupan ini hanyalah yang tampak saja. Yang tidak kasat mata dianggap tidak ada. Sehingga manusia tidak memahami Agama dengan doktrin ghaibnya serta keTuhanannya, agama dianggap hanya akal-akalan manusia sehingga agama disingkirkan. Akhirnya kehidupannya di dunia ini dianggap satu-satunya, tidak ada pembalasan atas segala perbuatannya yang telah dikerjakannya. dan ujungnya liberalisme beranak hedonisme. Kesenangan hidup dunialah yang menjadi tujuannya.

Tapi semua hal yang dijanjikan oleh kedua paham ini hanyalah fatamorgana yang nampak indah tetapi nyatanya hanyalah kekosongan. Yang paling kita khawtirkan dalam masalah ini adalah generasi remaja kita, karena banyak remaja saat ini secara tidak sadar terjerat oleh paham ini. Hal ini disebabkan kondisi para remaja sendiri(faktor dari dalam) dan kondisi lingkungannya (faktor eksternal).

Faktor-faktor Internal:
- kelabilan emosi

Faktor eksternal:
- Keluarga yang tidak Islami-kurangnya atau bahkan ketiadaan keteladanan.
- Pendidikan sekuler
- Hantaman budaya Barat yang materialis dan sekuler melalui berbagai media yang tidak terkendali.

2. Keterpukauan/ketercengangan Muslim terhadap Sains Modern

Banyak orang Islam yang terpukau dengan sains modern barat, sehingga terlalu begitu terpukaunya sampai-sampai menyilaukan pemahamannya akan arti kehidupan ini. Berbagai kekuatan yang dihasilkan oleh Sains modern menjadikan manusia lupa posisinya yang serba lemah. Manusia merasa paling berkuasa dapat melakukan apapun terhadap dunia ini. Akhirnya Lupa akan Kekuasaan Allah SWT. Alam beserta isinya yang seharusnya menjadi tanda-tanda kekuasaanNya bagi manusia, malah dijadikan alat untuk menjadi tuhan.

Saran Pemecahan masalah:

Merubah dan membentengi pemahaman masyarakat terhadap materialisme dan liberalisme. Praktisnya dengan terus menerus memahamkan akan keburukan dan kebusukan dari dua paham ini. Menanamkan kesadaran muslimin akan keagungan ajaran Islam. Memberikan Pemahaman akan makna hakiki dari kehidupan di dunia ini dalam berbagai ceramah dan pengajian serta dalam khutbah jum'at.

Keluarga adalah benteng utama bagi awal terbentuk moralitas manusia. Dari banyak kasus yang ada dapat disimpulkan bahwa keluarga yang tidak islami akan sangat mempengaruhi moralitas anggota keluarganya. Sehingga setiap keluarga muslim perlu untuk membangun keluarga yang Islami. Akan tetapi masalah selanjutnya adalah bagaiamana menciptakan keluarga yang Islami, sementara banyak umat islam yang baru mulai membangun keluarga tidak paham ajaran Islam khususnya mengenai kehidupan berkeluarga.

Dewasa ini alih-alih, mereka yang baru menikah adalah produk budaya materialisme dan liberalisme. Praktisnya: Nampaknya umat Islam perlu mencontoh umat kristiani dalam persoalan pernikahan. Sebelum dua orang berlawanan jenis melaksanakan akad pernikahan, maka kedua orang itu wajib ditraining mengenai membentuk keluarga yang baik. Menurut salah seorang kristiani biasanya umat kristen yang akan menikah, selama dua bulan sebelum akad pernikahan mendapat pelatihan khusus untuk menjalani kehidupan keluarga yang baik. Memang sebenarnya di KUA sendiri ada hal semacam ini. Ada kegiatan training selama beberapa hari bagi seorang yang akan mencatatkan pernikahanya di KUA. Tapi nyatanya banyak yang enggan melakukan kegiatan ini.

Mungkin seharusnya ada paksaan dengan cara menjadikannya sebagai syarat terlaksananya pencatatan nikah. Jika hal ini diterapkan mungkin juga akan ada masalah baru khususnya masalah dana. Kemudian yang menjadi pertanyaan, bisakah dana sedekah(Zakat, infak, sedekah) digunakan untuk pendanaan kegiatan seperti ini? Bukankah ini juga fisabilillah, Atau dana bagi orang fakir miskin yang tidak mampu membayar.

Pendidikan formal yang ada saat ini adalah pendidikan sekuler. Apa yang diajarkan di sekolah-sekolah adalah ilmu sekuler, terutama Sains modern barat yang tidak pernah meyinggung sama sekali tentang KeTuhanan, padahal di dalam Islam seharusnya Sains Alam semakin memperkuat keimanan karena menunjukan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Akhirnya Ulama kontemporer seperti Hosein Nasr, Ziaudin Sardar, Naquib al Atas mengkampanyekan perlunya islamisasi ilmu Sains modern.

Dalam era informasi ini media massa memiliki peran yang signifikan dalam kehidupan manusia. Salah satu sisi buruknya adalah penjajahan budaya. Saat ini begitu mudahnya budaya asing menyusupi kehidupan masyarakat islam melalui media massa khususnya lagi media berbasis video. Padahal banyak ahli psikologi setuju bahwa keteladanan adalah seribu kata-kata.

Sementara ini banyak generasi muda kita meneladani apa yang ditontonnya melalui media massa. Sehingga seharusnya pemerintah harus tanggap dan bergerak cepat mengenai masalah ini khususnya terhadap budaya asing yang jelas bertentangan dengan nilainilai Islam. Meskipun telah ada badan-badan yang menangani permasalahan ini seperti KPI, lembaga sensor, dan lainnya. Bahkan Undang-undang pun telah dibuat. Tetapi masih belum begitu tampak hasilnya. Seperti kita saksikan sendiri dalam kebanyakan tayangan TV, begitu banyak acara yang mengusung nilai2 materialisme, liberalisme dan hedonisem.(dan nan'uzubillah, akhir-akhir ini sering beredar video-video x).

yah, gimana lagi, pendirian berbagai stasiun TV yang ada kebanyakan berlandaskan semangat kapitalisme. begitu pula dalam film layar lebar, banyak produser hanya mengejar keuntungan (kapitalis) meskipun ada beberapa film yang sebaliknya. Kenapa demikian? Bagaimana tidak , sistem pendidikan kita adalah sekuler. Agama selalu disampingkan bahkan disisihkan. Sementara ilmu-ilmu sains didengung2kan. Hal ini juga tidak terlepas dari keterpukauan terhadap kecanggihan teknologi modern (yang akhirnya saat ini akibat tidak memperhatikan nilai-nilai agama manusia hampir memusnahkan rasnya sendiri akibat ulah tangannya). Akibat pendidikan sekuler masyarakat terdidik banyak yang tidak mengindahkan moralitas.

WaAllahu A'lamu bishawab
Advertisemen

Related Posts

Baca Tulisan Lainnya ini